Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Pati – Warga Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah kembali mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Selasa (22/3/2022).

Mereka datang untuk menyakakan terkait isu akan didirikannya sebuah pabrik sepatu di sana. Dalam audiensi, DPRD Pati mengundang dinas terkait dan PT HWI untuk menjelaskan kabar tersebut.

“Kami meminta kejelasan terkait kabarnya. Karena sosialisasi kepada masyarakat yang terkena dan terdampak kok ndak ada. Kami minta jawaban yang riil agar membawa hasil yang bisa disampaikan kepada warga," ujar Ahmad Sohan, selaku perwakilan warga.

Baca juga: Aliansi Petani Tolak Pabrik Sepatu, Ini Jawaban Ketua DPRD Pati

Warga pun meminta agar sosialisasi kepada masyarakat bisa dilakukan lebih dini. Itu dilakukan agar tidak menjadi isu yang meresahkan warga.

“Kalau memang pabrik didirikannya harus ada sosialisasi kepada masyarakat. Kalau ndak ada kasihan masyarakat,” imbuh warga lainnya, Abdul Majid.

Berdasarkan kabar yang berkembang di masyarakat, PT HWI melirik beberapa desa di Kacamatan Trangkil, Kabupaten Pati untuk didirikan pabrik. Desa-desa itu yakni Desa Pasucen, Desa Tegelharjo, Desa Ketaten dan Desa Mojoagung.

Untuk diketahui, PT HWI merupakan produsen pembuatan sepatu yang mendapat order dari merek kenamaan asal Jerman, Adidas.

Menjawab hal ini, perwakilan PT HWI, Sugito menyanggah. Ia menegaskan pihaknya tidak mempunyai rencana membuat pabrik sepatu merek Adidas di Kecamatan Trangkil.

“Perlu dicatat, kami tidak akan mendirikan pabrik sepatu di Kecamatan Trangkil. Apalagi dengan menyebut merek Adidas. Bisa kena pinalti kami,” kata Sugito dengan nada sedikit tinggi.
“Perlu dicatat, kami tidak akan mendirikan pabrik sepatu di Kecamatan Trangkil. Apalagi dengan menyebut merek Adidas. Bisa kena pinalti kami,” kata Sugito dengan nada sedikit tinggi.Tingginya nada Sugito ini membuat, Ketua DPRD Kabupaten Pati Ali Badrudin yang memimpin jalannya audiensi memberikan teguran. Ia meminta Sugito berbicara dengan baik.Audiensi pun sempat berjalan dengan tensi tinggi. Usai mendapat teguran, Sugito menurunkan nada bicaranya.Sugito menjelaskan, pihaknya memang berencana mendirikan pabrik di Kecamatan Trangkil. Namun, bukan sepatu apalagi bermerek Adidas.“Hanya aparel seperti topi dan sebagainya, tetapi bukan sepatu Adidas,” kata dia.Ia mengungkapkan, rencana itu ada setelah pihaknya mendapatkan informasi adanya kawasan peruntukan industri (KPI) di Kecamatan Trangkil.Mulanya, ia berencana mendirikan di Desa Tegalharjo, Pasucen, Desa Ketanan dan Desa Mojoagung. Ternyata, Desa Tegalharjo dan Pasucen tidak sesuai harapannya. Penjajakan pun masih dilakukan di Desa Ketamen dan Desa Mojoagung masih dalam penjajakan.“Kami minta difasilitasi kepala desa untuk mengumpulkan yang mempunyai lahan. Kalau ada yang menjual ya. Kalau ndak mau menjual ya sudah. Kami cari wilayah lain. Ndak harus di Kabupaten Pati kok,” tandas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler