Sembilan Jaringan Irigasi di Pati Diperbaiki

Umar Hanafi
Jumat, 25 Maret 2022 10:44:22


[caption id="attachment_280109" align="alignleft" width="1320"]
Kepala Seksi Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) DPUTR Kabupaten Pati Ari Yustiva Muavata saat memimpin evaluasi kerja P3A, Rabu (23/3/2022) lalu. (MURIANEWS/Umar Hanafi) [/caption]
MURIANEWS, Pati - Sembilan jaringan irigasi di Kabupaten Pati diperbaiki. Kegiatan itu dilakukan Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (IPDMIP).
Perbaikan sembilan titik jaringan irigasi yang diperbaiki pada 2022 itu menggunakan dana pinjaman dari luar negeri. Jaringan irigasi itu tersebar di sisi utara, timur, dan selatan Kabupaten Pati.
Adapun jenis perbaikan yang dilakukan beragam. Mulai dari perbaikan bendungan, normalisasi irigasi hingga peningkatan saluran irigasi.
Baca juga: Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkab Pati Bentuk Komisi Irigasi
"Tahun ini ada sembilan paket (titik) pengerjaan rehabilitasi irigasi. Perbaikan berupa bendungan, normalisasi dan peningkatan saluran irigasi. Ini kegiatan IPDMIP. Sumber dananya (dari) loan atau pinjaman luar negeri," ujar Kepala Seksi Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) DPUTR Kabupaten Pati Ari Yustiva Muavata, Jumat (25/3/2022).
Adapun lokasinya yakni di saluran irigasi Cabean dan Sumedang, keduanya di Kecamatan Winong. Lalu Pandi dan Blado, Kecamatan Margorejo; Keden dan Sepadu, Kecamatan Tambakromo.
Kemudian, Sonorojo, Kecamatan Jakenan; Lenggi, Kecamatan Tayu; dan saluran irigasi Gabus, Kecamatan Gabus.
Baca juga: DPRD Pati Minta Penertiban Saluran Irigasi Tak Tebang Pilih
Ari tak menjelaskan berapa total dana perbaikan saluran irigasi ini. Namun, ia menjelaskan setiap titik perbaikan irigasi itu dianggarkan mulai dari Rp 700 juta sampai Rp 2 miliar.
"Yang paling tinggi di Kecamatan Gabus. Rehab mulai bendung sampai ujung saluran. Karena daerah irigasi gabus belum ada rehab. Lelang 2021 gagal. Untuk paket yang lainnya sudah dilaksanakan mulai 2021," tutur dia.
Diharapkan, perbaikan irigasi ini dapat meningkatkan pendapat petani lantaran potensi tanam dan panepanen lebih banyak ketika irigasi berjalan dengan normal.
Irigasi yang awalnya tersendat lantaran adanya sedimentasi menjadi lebih lancar sehingga dapat mengairi sawah hulu sampai hilir.
"Bangunan yang rusak, pintu air yang tak berfungsi dengan normal dan sedimentasi bisa diperbaiki. Sehingga irigasi dari hulu sampai hilir menjadi lancar dan pendapatan petani dapat meningkat," tandas dia.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi

MURIANEWS, Pati - Sembilan jaringan irigasi di Kabupaten Pati diperbaiki. Kegiatan itu dilakukan Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (IPDMIP).
Perbaikan sembilan titik jaringan irigasi yang diperbaiki pada 2022 itu menggunakan dana pinjaman dari luar negeri. Jaringan irigasi itu tersebar di sisi utara, timur, dan selatan Kabupaten Pati.
Adapun jenis perbaikan yang dilakukan beragam. Mulai dari perbaikan bendungan, normalisasi irigasi hingga peningkatan saluran irigasi.
Baca juga: Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkab Pati Bentuk Komisi Irigasi
"Tahun ini ada sembilan paket (titik) pengerjaan rehabilitasi irigasi. Perbaikan berupa bendungan, normalisasi dan peningkatan saluran irigasi. Ini kegiatan IPDMIP. Sumber dananya (dari) loan atau pinjaman luar negeri," ujar Kepala Seksi Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) DPUTR Kabupaten Pati Ari Yustiva Muavata, Jumat (25/3/2022).
Adapun lokasinya yakni di saluran irigasi Cabean dan Sumedang, keduanya di Kecamatan Winong. Lalu Pandi dan Blado, Kecamatan Margorejo; Keden dan Sepadu, Kecamatan Tambakromo.
Kemudian, Sonorojo, Kecamatan Jakenan; Lenggi, Kecamatan Tayu; dan saluran irigasi Gabus, Kecamatan Gabus.
Baca juga: DPRD Pati Minta Penertiban Saluran Irigasi Tak Tebang Pilih
Ari tak menjelaskan berapa total dana perbaikan saluran irigasi ini. Namun, ia menjelaskan setiap titik perbaikan irigasi itu dianggarkan mulai dari Rp 700 juta sampai Rp 2 miliar.
"Yang paling tinggi di Kecamatan Gabus. Rehab mulai bendung sampai ujung saluran. Karena daerah irigasi gabus belum ada rehab. Lelang 2021 gagal. Untuk paket yang lainnya sudah dilaksanakan mulai 2021," tutur dia.
Diharapkan, perbaikan irigasi ini dapat meningkatkan pendapat petani lantaran potensi tanam dan panepanen lebih banyak ketika irigasi berjalan dengan normal.
Irigasi yang awalnya tersendat lantaran adanya sedimentasi menjadi lebih lancar sehingga dapat mengairi sawah hulu sampai hilir.
"Bangunan yang rusak, pintu air yang tak berfungsi dengan normal dan sedimentasi bisa diperbaiki. Sehingga irigasi dari hulu sampai hilir menjadi lancar dan pendapatan petani dapat meningkat," tandas dia.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi