Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Pati - Produksi garam di Kabupaten Pati diperkirakan alami penurunan pada 2022. Pasalnya, musim kemarau tahun ini diperkirakan mundur dari perkiraan sebelumnya.

Ini diungkapkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati Edy Martanto. Ia mengatakan intensitas hujan membuat musim panen garam tak bisa dilakukan.

“Pada tahun ini, musim kemarau diprediksi mundur. Jadi hujan terus mengguyur, maka akan terjadi keterlambatan (penen garam),” ujar Edy.

Baca juga: Petani Garam Pati Didorong Perbaiki Kualitas Produknya

Ia menjelaskan, dalam kondisi normal, panen garam berlangsung pada bulan Juli hingga November. Akan tetapi di tahun ini akan alami perubahan dan mundur selama satu bulan, tergantung datangnya kemarau.

“Kalau bisanya kan Juli, sedangkan ini April masih hujan. Biasanya Juli sudah mulai ada panen.  Jadi, biasanya empat bulan, Juli hingga Oktober. Terkadang Oktober juga hujan,” imbuhnya.
“Kalau bisanya kan Juli, sedangkan ini April masih hujan. Biasanya Juli sudah mulai ada panen.  Jadi, biasanya empat bulan, Juli hingga Oktober. Terkadang Oktober juga hujan,” imbuhnya.Berdasarkan data dari DKP Pati, produksi garam di 2021 tergolong rendah akibat faktor cuaca. Hanya menyentuh angka 98 ribu ton.Jumlah tersebut terpaut jauh jika dibandingkan dengan capaian saat terjadi musim kemarau panjang, yakni, mencapai 350 ribu ton.Untuk diketahui, penghasil garam di Kabupaten Pati ada di beberapa titik. Mulai di Kecamatan Batangan, Juwana, Wedarijaksa, dan Trangkil. Adapun jumlah luasan areal secara keseluruhan ada 2,9 ribu hektare. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler