- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten
ikut aksi demo 11 April. Demo digelar di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
.
Aksi demo tersebut menuntut sejumlah permasalahan di negara ini segera diselesaikan oleh pemerintah.
Salah satu orator dalam demo itu, Arif Suharyoso, mengatakan pihaknya menyuarakan suara rakyat yang di akhir pendemi Covid-19 beberapa harga komoditas mengalami naik.
"Pemerintah entah memihak rakyat atau tidak. Kami rela di bulan Ramadan ini menyuarakan rakyat. Banyak polemik saat ini. Ada isu
lalu ada kebijaksanaan presiden untuk mengantisipasi ini,” tutur Arif dihadapan puluhan mahasiswa, Senin (11/4/2022).
Selain itu, ia juga mengatakan harga minyak goreng yang tak terkendali juga membuat rakyat menderita. Pencabutan subsidi minyak goreng dirasa kurang tepat.
Selain itu, ia juga mengatakan harga minyak goreng yang tak terkendali juga membuat rakyat menderita. Pencabutan subsidi minyak goreng dirasa kurang tepat.“Harga minyak yang dirasakan buruh, karyawan semuanya merasakannya subsidinya malah dicabut. Pemerintah membuat bingung Rakyat. Ketika ada subsidi, (minyak goreng) langka, tetapi ketika dicabut (stoknya) banyak," lanjut Arif.Demo 11 April merupakan gerakan yang dilakukan mahasiswa untuk menanggapi beberapa permasalahan di Indonesia dan kebijakan Pemerintah. Aksi ini dilakukan di beberapa daerah di Indonesia.Salah satu kebijakan yang diprotes adalah naiknya PPN dari 10 persen menjadi 11 persen. "Pajak PPN naik. Membuat daya beli masyarakat berkurang. Tolong didengar Dewan yang di sana," tandas Arif. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_283896" align="alignleft" width="1280"]

Puluhan mahasiswa di Kabupaten Pati yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar demo di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Senin (11/4/2022). (MURIANEWS/Umar Hanafi)[/caption]
MURIANEWS, Pati - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten
Pati ikut aksi demo 11 April. Demo digelar di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Pati.
Aksi demo tersebut menuntut sejumlah permasalahan di negara ini segera diselesaikan oleh pemerintah.
Salah satu orator dalam demo itu, Arif Suharyoso, mengatakan pihaknya menyuarakan suara rakyat yang di akhir pendemi Covid-19 beberapa harga komoditas mengalami naik.
Baca juga: Demo 11 April, Seribuan Mahasiswa Geruduk Kantor Gubernur Jateng Hari Ini
"Pemerintah entah memihak rakyat atau tidak. Kami rela di bulan Ramadan ini menyuarakan rakyat. Banyak polemik saat ini. Ada isu
demo 11 April lalu ada kebijaksanaan presiden untuk mengantisipasi ini,” tutur Arif dihadapan puluhan mahasiswa, Senin (11/4/2022).
Selain itu, ia juga mengatakan harga minyak goreng yang tak terkendali juga membuat rakyat menderita. Pencabutan subsidi minyak goreng dirasa kurang tepat.
“Harga minyak yang dirasakan buruh, karyawan semuanya merasakannya subsidinya malah dicabut. Pemerintah membuat bingung Rakyat. Ketika ada subsidi, (minyak goreng) langka, tetapi ketika dicabut (stoknya) banyak," lanjut Arif.
Demo 11 April merupakan gerakan yang dilakukan mahasiswa untuk menanggapi beberapa permasalahan di Indonesia dan kebijakan Pemerintah. Aksi ini dilakukan di beberapa daerah di Indonesia.
Salah satu kebijakan yang diprotes adalah naiknya PPN dari 10 persen menjadi 11 persen. "Pajak PPN naik. Membuat daya beli masyarakat berkurang. Tolong didengar Dewan yang di sana," tandas Arif.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi