Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Pati – Aksi demo 11 April di Kabupaten Pati sempat memanas. Kelompok aksi dari Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan petugas keamanan sempat saling dorong.

Mulanya, para kelompok aksi menyampaikan orasi di depan gerbang Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Senin (11/4/2022).

Mereka ditemui oleh Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Pati, Hardi. Para mahasiswa ini meminta diizinkan masuk ke dalam Gedung untuk berdialog dengan pimpinan DPRD.

Baca juga: Puluhan Mahasiswa Pati Gelar Demo 11 April

Namun hal itu ditolak. DPRD Kabupaten Pati hanya mengizinkan 10 orang perwakilan untuk mengutarakan uneg-uneg para mahasiswa ini.

“Karena ada rapat. Pak pimpinan siap menerima. Tetapi perwakilan paling tidak 10 orang. Saya mohon untuk perwakilan. Yang masuk kita ketemu dengan Ketua dan wakil ketua. Aspirasi bisa disampaikan sepuas-puasanya,” ujar Hardi.

Menangapi hal ini, Koordinator Lapangan (Korlap), Arif Suharyoso, tidak menerima tawaran Hardi. Ia bersikukuh seluruh peserta aksi diizinkan masuk ke Gedung DPRD Pati.
Menangapi hal ini, Koordinator Lapangan (Korlap), Arif Suharyoso, tidak menerima tawaran Hardi. Ia bersikukuh seluruh peserta aksi diizinkan masuk ke Gedung DPRD Pati.“Tidak mau. Kita satu komando, satu barisan, satu jiwa. Mari kita bersama-sama (ke dalam). Kita tidak akan masuk kalau hanya diwakili 10 orang,” kata Arif.Bila tidak mengizinkan masuk ke dalam, pihaknya siap menunggu lima menit agar para pimpinan dewan untuk keluar. Namun, hingga batas waktu, semua pimpinan dewan tak keluar.Beberapa saat setelah itu, Ketua DPRD Kabupaten Pati, Ali Badrudin dan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Pati Joni Kurnianto datang menghampiri para mahasiswa.Mahasiswa pun menghampiri gerbang dan mendorongnya. Sehingga petugas keamanan bertindak dan menahan para mahasiswa. Peristiwa memanas berjalan singkat. Dan berhasil dipadamkan setelah Aris meminta peserta demonstrasi untuk tenang. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler