Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Pati - Warga Desa Rejoagung, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, menolak konpensasi berupa gula gula dari Pabrik Gula (PG) Trangkil Pati, Jawa Tengah.

Konpensasi itu diberikan pihak PG Trangkil menyusul ratusan rumah warga di desa setempat terdampak aktivitas pabrik gula tersebut.

Kepala Desa Rejoagung, Juri, mengatakan, awalnya sekitar 360 rumah di desanya terdampak debu pembakaran PG Trangkil, Rabu (6/4/2022) lalu.

Baca juga: Debu Pembakaran PG Trangkil Pati Dikeluhkan Warga

Warga pun memprotes hal ini, sehingga pihaknya mempertemukan warga dengan pihak PG Trangkil di balai desa setempat, Kamis (7/4/2022).

“(saat pertemuan) Warga meminta agar ndak ada debu lagi sehingga warga hidup nyaman. PG Trangkil pun komitmen untuk menghilangkan debu dengan mengganti bahan bakar dari serabut gabah atau sekam menjadi ampas,” kata Juri ketika ditemui dikediamannya, Senin (11/4/2022).

Pada pertemuan itu, lanjut Juri, warga juga meminta kompensasi lantaran merasa dirugikan. Kemudian, PG Trangkil pun meminta data warga yang terdampak pada Pemerintah Desa Rejoagung.

“Pada Sabtu ingin bagi gula. Tetapi hari sabtu debu masih banyak, sehingga warga menolak. Saya sarankan untuk sementara ditunda dulu. Sampai debu ndak ada," tutur Juri.Setidaknya ada sekitar 364 rumah yang terdampak dari aktivitas PG Trangkil ini. Setiap rumah mendapatkan kompensasi 3 kg gula pasir.Setelah itu, lanjut Juri, debu tidak dirasakan warga pada Sabtu pukul 22.00 WIB sampai Minggu, pukul 12.00 WIB. Tetapi setelah itu, Minggu siang, debu dirasakan lagi oleh warga.“Akhirnya saya tadi sore menemui pimpinan PG Trangkil ternyata ada pembersihan sementara sehingga keluar lagi. Mulai Minggu malam hingga saat ini debu sudah berkurang 90 persen,” tandas dia.Rencananya, pembagian kompensasi akan dilakukan. Namun, pihaknya belum mengetahui kapan pemberikan kompensasi dilakukan. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler