Debu Pembakaran PG Trangkil Pati Juga Serang Desa Lain
Umar Hanafi
Selasa, 12 April 2022 12:47:04
MURIANEWS, Pati – Dampak abu pembakaran Pabrik Gula (PG) Trangkil, Kabupaten
Pati, tak hanya menyerang Desa Rejoagung. Sejumlah desa di sekitar pabrik juga terdampak, salah satunya Desa Kajar, Kecamatan Trangkil.
Riska, warga Desa Kajar, Kecamatan Trangkil mengaku rumahnya juga terkena dampak debu PG Trangkil. Debu ini terbang hingga rumahnya saat aktivitas pembersihan mesin pabrik terjadi.
“Biasanya terkena dampaknya. Sampai harus sering menyapu. Repot. Tetapi ndak pernah dapat kompensasi gula. Yang dapat gula cuma rumah yang di pinggir jalan raya. Yang pinggir jalan raya kan dilewati truk tebu. Rumahku tidak,” tutur Ariska, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: Warga Rejoagung Pati Tolak Gula Kompensasi dari PG TrangkilIni diamini Kepala Desa Rejoagung, Juri. Ia mengatakan dampak aktivitas perusahaan tersebut bahkan mencapai Desa Tlutup yang terletak beberapa kilometer dari pabrik.
Selain Desa Tlutup, Desa Krandan, Kecamatan Trangkil juga terkena imbas dari aktivitas pabrik itu.
“Banyak warga kelilipan. Desa Tlurup dan Krandan juga kena. Yang paling terdampak ya desa kami (Rejoagung). (Desa) Trangkil malah tidak. Karena cerobongnya kan tinggi. Sehingga yang paling dekat ndak begitu terkena,” tutur Juri.
“Banyak warga kelilipan. Desa Tlurup dan Krandan juga kena. Yang paling terdampak ya desa kami (Rejoagung). (Desa) Trangkil malah tidak. Karena cerobongnya kan tinggi. Sehingga yang paling dekat ndak begitu terkena,” tutur Juri.Juri mengatakan dampak debu PG Trangkil,
Pati ini paling terasa sejak Rabu (6/4/2022) sore hingga Minggu (10/4/2022) siang. Sebelumnya, ada debu tetapi tidak sebanyak ini.“Sebelumnya ada debu tetapi ndak terasa. Ndak sampai seperti ini. Dari Zaman Belanda sampai sekarang baru kemarin itu warga komplain,” ungkap Juri.Berdasarkan keterangan pihak pabrik kepadanya, peningkatan polusi udara ini lantaran PG Trangkil sedang meningkatkan produksi menjalang Hari Raya Idulfitri.“PG Trangkil mengelola gula dari Thailand, baru kali ini. Jadi karena baru kali ini terjadi dampak semacam ini. PG Trangkil (
Pati) diminta Kementerian Perdagangan dan Perindustrian diserahi untuk memenuhi kebutuhan gula menjelang Lebaran,” pungkasnya. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_284182" align="alignleft" width="1280"]

PG Trangkil dilihat dari depan. (MURIANEWS/Umar Hanafi)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Dampak abu pembakaran Pabrik Gula (PG) Trangkil, Kabupaten
Pati, tak hanya menyerang Desa Rejoagung. Sejumlah desa di sekitar pabrik juga terdampak, salah satunya Desa Kajar, Kecamatan Trangkil.
Riska, warga Desa Kajar, Kecamatan Trangkil mengaku rumahnya juga terkena dampak debu PG Trangkil. Debu ini terbang hingga rumahnya saat aktivitas pembersihan mesin pabrik terjadi.
“Biasanya terkena dampaknya. Sampai harus sering menyapu. Repot. Tetapi ndak pernah dapat kompensasi gula. Yang dapat gula cuma rumah yang di pinggir jalan raya. Yang pinggir jalan raya kan dilewati truk tebu. Rumahku tidak,” tutur Ariska, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: Warga Rejoagung Pati Tolak Gula Kompensasi dari PG Trangkil
Ini diamini Kepala Desa Rejoagung, Juri. Ia mengatakan dampak aktivitas perusahaan tersebut bahkan mencapai Desa Tlutup yang terletak beberapa kilometer dari pabrik.
Selain Desa Tlutup, Desa Krandan, Kecamatan Trangkil juga terkena imbas dari aktivitas pabrik itu.
“Banyak warga kelilipan. Desa Tlurup dan Krandan juga kena. Yang paling terdampak ya desa kami (Rejoagung). (Desa) Trangkil malah tidak. Karena cerobongnya kan tinggi. Sehingga yang paling dekat ndak begitu terkena,” tutur Juri.
Juri mengatakan dampak debu PG Trangkil,
Pati ini paling terasa sejak Rabu (6/4/2022) sore hingga Minggu (10/4/2022) siang. Sebelumnya, ada debu tetapi tidak sebanyak ini.
“Sebelumnya ada debu tetapi ndak terasa. Ndak sampai seperti ini. Dari Zaman Belanda sampai sekarang baru kemarin itu warga komplain,” ungkap Juri.
Berdasarkan keterangan pihak pabrik kepadanya, peningkatan polusi udara ini lantaran PG Trangkil sedang meningkatkan produksi menjalang Hari Raya Idulfitri.
“PG Trangkil mengelola gula dari Thailand, baru kali ini. Jadi karena baru kali ini terjadi dampak semacam ini. PG Trangkil (
Pati) diminta Kementerian Perdagangan dan Perindustrian diserahi untuk memenuhi kebutuhan gula menjelang Lebaran,” pungkasnya.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi