Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Pati – Para nelayan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah memilih menyandarkan kapal. Sebab, air pasang dan gelombang tinggi menghampiri pesisi utara Pulau Jawa.

Ribuan perahu jenis cokrik pun tertambat di pelabuhan Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati. Sudah hampir sepekan terakhir mereka tak melaut karena gelombang tinggi sejak Senin (23/5/2022).

“Belum ada bantuan untuk nelayan. Padahal ini ndak bisa melaut dan mencari nafkah. Karena kerjanya cuma nelayan saja. Ndak bisa kerja yang lain,” ujar salah satu nelayan, Supangat, Kamis (26/5/2022).

Baca: Warga Banyutowo Pati Gotong Royong Buat Tanggul Laut Darurat

Sejumlah nelayan pun memilih memperbaiki alat tangkap ikan dan perahu mereka. Selain perahu cokrik, beberapa kapal cantrang juga tampak tertambat di dermaga.

Tempat pelelangan ikan di Desa Banyutowo juga sepi karena tak ada aktivitas lelang. Ada juga nelayan yang nekat melaut, namun mencari ikan bandeng yang lepas imbas dari banjir rob.

Sementara, Ali Masadi, Ketua Relawan SAR Tunggul Wulung menjelaskan pada awal musim timuran kali ini ombaknya relatif besar jika dibanding pada musim yang sama di tahun-tahun sebelumnya.Pihaknya meminta, para nelayan untuk sementara waktu tidak melaut dulu sambil memastikan cuaca benar-benar kembali normal. Terlebih beberapa perahu nelayan yang terseret ombak saat adanya gelombang tinggi, Senin lalu.“Ketinggian ombak sekitar 3 meteran. Sehingga masuk ke rumah-rumah penduduk yang berada di pinggir pantai,” imbuh Ali.Berdasarkan data BPBD Kabupaten Pati, setidaknya ada 45 Desa di 7 Kecamatan yang terdampak rob. Pemkab Pati mengimbau warga di yang rumahnya di tepi pantai tetap waspada jika terjadi rob naik lagi. Mengingat, cuaca buruk diperkirakan masih terjadi beberapa hari ke depan. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler