Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Pati – Sejumlah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Pati mengalami kekurangan siswa. Itu terlihat tak terpenuhinya kuota sekolah tersebut dalam PPDB kemarin.

Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pati, Fauzin Futiarso menyebut, keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) dinilai menjadi salah satu faktor berkurangnya jumlah siswa yang mendaftar di SMPN.

“Program KB ini mengakibatkan siswa SD minim. Ada SD yang dimerger (digabung) juga. Kalau dua SD yang berdekatan dan murid sedikit menjadi acuan untuk merger,” tutur Fauzin, Selasa (31/5/2022).

Baca: 37 SMPN di Pati Ini Kekurangan Siswa Saat PPDB

Selain itu, lanjut dia, pandemi Covid-19 juga membuat para siswa maupun orang tua siswa lebih memilih boarding school atau sekolah yang memiliki asrama maupun pondok pesantren.

Sekolah daring yang diterapkan di SMPN selama pandemi Covid-19, membuat orang tua siswa lebih mempercayakan anaknya bersekolah di boarding school.

“Jadi sekolah daring ternyata kurang diminati. Orang tua meyakini pembelajaran offline itu sangat diperlukan mengingat kegiatan belajar tidak hanya mentransfer ilmu saja. Tetapi lebih dari itu seperti memberikan teladan,” kata dia.“Untuk pembelajaran offline itu saat ini yang ada melalui boarding school atau pondok pesantren. Saat ini boarding school lebih diminati oleh siswa dan orang tua siswa,” lanjut dia.Diketahui, sebanyak 37 dari 49 SMP Negeri di Kabupaten Pati mengalami kekurangan siswa dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada tahun ajaran 2022/2023.Target kuota PPDB pun mengalami kekurangan lebih dari seribu siswa baru. Total target PPDB SMP Negeri di Kabupaten Pati sebanyak 10.672 siswa baru. Sedangkan siswa baru yang masuk 49 SMP Negeri di Pati mencapai 9.069 siswa baru. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler