Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Pati – Sebanyak 18 desa di Kabupaten Pati menjadi lokus penanganan stunting. Ini dikarenakan kasus stunting menyebar di desa-desa itu.

Itu diungkapkan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, perlindungan Anak da Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Pati Muchtar, Senin (6/6/2022).

“Presentase stunting di Pati sebanyak 5,7 persen. Lokus setiap tahun berbeda. Di 2022 ini ada 18 desa yang menjadi lokus," ujarnya saat ditemui di Pendapa Kabupaten Pati.

Baca: Atasi Stunting, Pemkab Pati Bentuk TPPS

Desa-desa yang menjadi lokus itu yakni, Desa Baleadi Kecamatan Sukolilo, Purwokerto (Kayen), Karangmulyo (Tambakromo), Blingijati (Winong), Sitimulyo (Pucakwangi), Sidomukti (Jaken), Tlogomojo (Batangan), Trimulyo (Juwana) dan Kudukeras (Juwana).

Lalu, Desa Babalan (Gabus), Sitiluhur (Gembong), Tanjungsari (Tlogowungu), Panggungroyam (Wedarijaksa), Kadilangu (Trangkil), Ngemplak Lor (Margoyoso), Jepalo (Gunungwungkal), Ngabalak (Cluwak) dan Bondokaton (Tayu).

Muchtar mengungkapkan desa-desa itu memiliki angka stunting yang tinggi dibandingkan desa lain di Kabupaten Pati. Maka dari itu pihaknya akan melakukan berbagai langkah untuk melakukan pencegahan dan menekan angka stunting di daerah tersebut.
Muchtar mengungkapkan desa-desa itu memiliki angka stunting yang tinggi dibandingkan desa lain di Kabupaten Pati. Maka dari itu pihaknya akan melakukan berbagai langkah untuk melakukan pencegahan dan menekan angka stunting di daerah tersebut.Salah satu langkah yang dilakukan adalah peremajaan alat ukur anak. Pihaknya menilai alat ukur ini penting untuk menentukan keakuratan angka stunting di Kabupaten Pati."Kadang-kadang alat tidak standar, seperti masih menggunakan alat ukur matelin. Kita upayakan diremajakan dengan alat ikur antropometri. Kita juga akan monitor dan melakukan pendamping," ucap dia.Pihaknya bekerja juga akan berkerja sama dengan dinas-dinas terkait untuk menangani stunting. Calon pengantin (catin), ibu hamil dan pasca melahirkan akan dipantau agar tumbuh berkembang anak bisa maksimal.“Kita preventifnya. Mulai pendampingan dari catin, hamil, dan pasca bersalin. Kita melakukan edukasi dan sosialisasi. Karena stunting itu yang menentukan saat 1000 hari kehidupan sejak mengandung hingga pasca melahirkan. Kita lakukan intervensi agar anaknya pertumbuhan maksimal,” tandas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler