– Bupati Pati Haryanto mengeluh munculnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) justru dimanfaatkan sejumlah pedagang nakal.
Para pedagang nakal ini memanfaatkan kekhawatiran peternak dengan membeli hewan-hewan ternak mereka dengan harga murah.
Haryanto mendapati laporan hampir 60 ekor sapi di salah satu desa dibeli dengan harga jauh di bawah pasaran. Mereka membeli dikisarran Rp 7 juta sampai Rp 12 juta. Padahal, sapi yang siap potong harganya bisa mencapai Rp 25 juta.
”PMK ini manfaatkan pedagang-pedagang untuk membeli dengan harga murah. Seperti di Kecamatan Jakenan, di Desa Karangrejo hampir 60 sapi diangkuti itu,” ujar dia, Kamis (30/6/2022) kemarin.
”Ada yang dijual (oleh peternak) Rp 7 juta. (Padahal) peternak belinya Rp 25 juta, (dijual) jadi cuma Rp 10 juta, karena takut kena terus mati,” lanjut Haryanto.
Ia mengimbau para peternak untuk tidak khawatir dengan wabah PMK. Pasalnya penyakit ini mudah disembuhkan dengan obat-obat herbal, seperti madu, vitamin C, kunyit dan jahe.”Nggak usah khawatir, diobati mawon. Kemarin itu ada yang diobati pakai madu dan pakai kunir jahe di rebus. Sembuh,” kata Haryanto.Selain itu, penyakit PMK juga tidak menular kepada manusia. Bahkan, bila dimasak dengan benar, daging hewan yang terpapar PMK tidak membahayakan manusia.”Makanya saya sering beli sate atau makanan olahan daging sapi saat ada agenda di luar. Ini untuk memberikan contoh bahwa (PMK) tidak berbahaya,” tandas Haryanto. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_299098" align="alignleft" width="1280"]

Pencanangan vaksin PMK di Kabupaten Pati beberapa waktu lalu. (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Bupati Pati Haryanto mengeluh munculnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) justru dimanfaatkan sejumlah pedagang nakal.
Para pedagang nakal ini memanfaatkan kekhawatiran peternak dengan membeli hewan-hewan ternak mereka dengan harga murah.
Haryanto mendapati laporan hampir 60 ekor sapi di salah satu desa dibeli dengan harga jauh di bawah pasaran. Mereka membeli dikisarran Rp 7 juta sampai Rp 12 juta. Padahal, sapi yang siap potong harganya bisa mencapai Rp 25 juta.
Baca: Belum Dapat Jatah Vaksin PMK, Ini Langkah Pemkab Pati
”PMK ini manfaatkan pedagang-pedagang untuk membeli dengan harga murah. Seperti di Kecamatan Jakenan, di Desa Karangrejo hampir 60 sapi diangkuti itu,” ujar dia, Kamis (30/6/2022) kemarin.
”Ada yang dijual (oleh peternak) Rp 7 juta. (Padahal) peternak belinya Rp 25 juta, (dijual) jadi cuma Rp 10 juta, karena takut kena terus mati,” lanjut Haryanto.
Ia mengimbau para peternak untuk tidak khawatir dengan wabah PMK. Pasalnya penyakit ini mudah disembuhkan dengan obat-obat herbal, seperti madu, vitamin C, kunyit dan jahe.
”Nggak usah khawatir, diobati mawon. Kemarin itu ada yang diobati pakai madu dan pakai kunir jahe di rebus. Sembuh,” kata Haryanto.
Selain itu, penyakit PMK juga tidak menular kepada manusia. Bahkan, bila dimasak dengan benar, daging hewan yang terpapar PMK tidak membahayakan manusia.
”Makanya saya sering beli sate atau makanan olahan daging sapi saat ada agenda di luar. Ini untuk memberikan contoh bahwa (PMK) tidak berbahaya,” tandas Haryanto.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi