– Tanggul Sungai Sat di Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah disebut sering mengalami jebol. Bahkan, hampir setiap tahun tanggul sangai itu jebol.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mengajak masyarakat setempat untuk ikut serta menguatkan tanggul sungai ini. Salah satunya dengan melestarikan rumput vertiver.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya menilai rumput ini dapat menguatkan tanggul sungai dibanding pohon pisang atau jagung. Ia mengaku pihaknya sudah melakukan penanaman rumput jenis ini beberapa tahun lalu.
”Kurang lebih dua tahun atau satu tahun yang lalu itu (rumput vertiver, red). Kami sudah bekerjasama dengan masyarakat dan pemerintah, menanam rumput vertiver untuk penguatan tanggul,” kata Martinus kepada
.
Ia menilai rumput ini seharusnya sudah tumbuh besar dan bisa ditanam kembali di sepanjang tanggul Sungai Sat. Namun, sayangnya rumput ini tidak dilestarikan lebih lanjut. Akibatnya, tanggul Sungai Sat jembol lagi, Senin (27/6/2022) lalu.
Menurutnya, perawatan tanggul tak hanya jadi tanggung jawab pemerintah saja. Kesadaran masyarakat disekitar tanggul juga turut punya peran penting untuk menjaga tanggul.Salah satu kebiasaan masyarakat di tepian tanggul justru menanami tanggul dengan beberapa tanaman yang tidak memperkuat tanggul. Justru tanaman yang ditanam masyarakat berfungsi sebaliknya.”Selama ini yang dilakukan bukan penguatan tanggul, tapi malah justru memperlemah tanggul. Karena tanggul ditanami tanaman yang sifat akarnya tidak kuat menahan air. Seperti tanaman pisang atau mungkin seperti tanaman umbi-umbiannya,” terangnya.Pihaknya berharap masyarakat membantu dalam proses perawatan. Salah satunya dengan melakukan penanaman tumbuhan yang berfungsi memperkuat tanggul. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_299410" align="alignleft" width="1280"]

Puing-puing sisa banjir bandang akibat tanggul Sungai Sat Jebol. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Tanggul Sungai Sat di Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah disebut sering mengalami jebol. Bahkan, hampir setiap tahun tanggul sangai itu jebol.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mengajak masyarakat setempat untuk ikut serta menguatkan tanggul sungai ini. Salah satunya dengan melestarikan rumput vertiver.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya menilai rumput ini dapat menguatkan tanggul sungai dibanding pohon pisang atau jagung. Ia mengaku pihaknya sudah melakukan penanaman rumput jenis ini beberapa tahun lalu.
Baca: Ramai-Ramai Kurangi Dampak Banjir Bandang Tunjungrejo Pati
”Kurang lebih dua tahun atau satu tahun yang lalu itu (rumput vertiver, red). Kami sudah bekerjasama dengan masyarakat dan pemerintah, menanam rumput vertiver untuk penguatan tanggul,” kata Martinus kepada
Murianews.
Ia menilai rumput ini seharusnya sudah tumbuh besar dan bisa ditanam kembali di sepanjang tanggul Sungai Sat. Namun, sayangnya rumput ini tidak dilestarikan lebih lanjut. Akibatnya, tanggul Sungai Sat jembol lagi, Senin (27/6/2022) lalu.
Menurutnya, perawatan tanggul tak hanya jadi tanggung jawab pemerintah saja. Kesadaran masyarakat disekitar tanggul juga turut punya peran penting untuk menjaga tanggul.
Salah satu kebiasaan masyarakat di tepian tanggul justru menanami tanggul dengan beberapa tanaman yang tidak memperkuat tanggul. Justru tanaman yang ditanam masyarakat berfungsi sebaliknya.
”Selama ini yang dilakukan bukan penguatan tanggul, tapi malah justru memperlemah tanggul. Karena tanggul ditanami tanaman yang sifat akarnya tidak kuat menahan air. Seperti tanaman pisang atau mungkin seperti tanaman umbi-umbiannya,” terangnya.
Pihaknya berharap masyarakat membantu dalam proses perawatan. Salah satunya dengan melakukan penanaman tumbuhan yang berfungsi memperkuat tanggul.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi