Akses Terhalang, Nelayan Kecil Pati Tak Bisa Melaut
Umar Hanafi
Sabtu, 2 Juli 2022 17:08:54
MURIANEWS, Pati – Sejumlah nelayan kecil di Kabupaten Pati tak bisa melaut. Namun, aksesnya melaut terhalang kapal besar yang bersandar di muara Sungai Juwana.
Keluhan itu diungkapkan Markom, salah satu nelayan asal Dukuh Ngantru, Desa Mustokoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati Jepara.
Menurutnya, kapal-kapal besar itu sudah menumpuk di sandaran sejak Syawal lalu. Akibatnya, para nelayan kecil tak bisa melaut sejak saat itu.
Baca: Cegah Kebakaran, Satpol PP Pati Pantau Kapal-Kapal Nelayan JuwanaIa berharap dinas terkait segera mengatasi persoalan ini. Karena kondisi itu pun, ia hanya mencari ikan di Sungai Juwana.
”Jadi kalau tidak segera diatasi,
ya saya tidak bisa mencari ikan di laut. Sementara ini menunggu ada jalan, jadi saya mencari ikan hanya di sungai saja. Karena tidak bisa mencari ikan di laut,” ujar dia.
Disebutkannya, ada 70 nelayan di desanya. Mereka tak bisa melaut gegara kepadatan kapal besar. Bahkan, kepadatannya dari Pabrik Tapal Kuda sampai Pulau Seprapat Juwana.
Disebutkannya, ada 70 nelayan di desanya. Mereka tak bisa melaut gegara kepadatan kapal besar. Bahkan, kepadatannya dari Pabrik Tapal Kuda sampai Pulau Seprapat Juwana.”Kalau bisa kapal kecil diberikan jalan. Jadi, kapal besar jangan menang-menangan sendiri. Cari ikan di laut itu mudah, sehari saja bisa dapat hasil Rp 100 ribu lebih. Tapi kalau di sungai saja, paling besar Rp 50 ribu,” lanjut Markom.Kepala Seksi (Kasi) Sarpas Pengembangan Usaha dan Pemberdayaan Nelayan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Taryadi membenarkan adanya persoalan itu.Saat ini, ia juga mendapat banyak keluhan tersebut. Sayangnya, pihaknya tidak bisa berbuat banyak terkait hal itu. Pihaknya hanya bisa mengkomunikasikan dengan pihak terkait lainnya.”Kami selalu melakukan koordinasi dengan tim terpadu, ada dari kepolisian dan juga pihak TPI. Jadi, kami meminta pihak tersebut untuk menertibkan kapal-kapal besar yang bersandar. Tujuannya, kapal kecil tradisional bisa keluar masuk untuk melaut,” tandas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_299422" align="alignleft" width="1600"]

Nelayan kecil di Kabupaten Pati kesulitan melaut lantaran banyaknya kapal besar yang bersandar di Sungai Juwana. (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Sejumlah nelayan kecil di Kabupaten Pati tak bisa melaut. Namun, aksesnya melaut terhalang kapal besar yang bersandar di muara Sungai Juwana.
Keluhan itu diungkapkan Markom, salah satu nelayan asal Dukuh Ngantru, Desa Mustokoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati Jepara.
Menurutnya, kapal-kapal besar itu sudah menumpuk di sandaran sejak Syawal lalu. Akibatnya, para nelayan kecil tak bisa melaut sejak saat itu.
Baca: Cegah Kebakaran, Satpol PP Pati Pantau Kapal-Kapal Nelayan Juwana
Ia berharap dinas terkait segera mengatasi persoalan ini. Karena kondisi itu pun, ia hanya mencari ikan di Sungai Juwana.
”Jadi kalau tidak segera diatasi,
ya saya tidak bisa mencari ikan di laut. Sementara ini menunggu ada jalan, jadi saya mencari ikan hanya di sungai saja. Karena tidak bisa mencari ikan di laut,” ujar dia.
Disebutkannya, ada 70 nelayan di desanya. Mereka tak bisa melaut gegara kepadatan kapal besar. Bahkan, kepadatannya dari Pabrik Tapal Kuda sampai Pulau Seprapat Juwana.
”Kalau bisa kapal kecil diberikan jalan. Jadi, kapal besar jangan menang-menangan sendiri. Cari ikan di laut itu mudah, sehari saja bisa dapat hasil Rp 100 ribu lebih. Tapi kalau di sungai saja, paling besar Rp 50 ribu,” lanjut Markom.
Kepala Seksi (Kasi) Sarpas Pengembangan Usaha dan Pemberdayaan Nelayan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Taryadi membenarkan adanya persoalan itu.
Saat ini, ia juga mendapat banyak keluhan tersebut. Sayangnya, pihaknya tidak bisa berbuat banyak terkait hal itu. Pihaknya hanya bisa mengkomunikasikan dengan pihak terkait lainnya.
”Kami selalu melakukan koordinasi dengan tim terpadu, ada dari kepolisian dan juga pihak TPI. Jadi, kami meminta pihak tersebut untuk menertibkan kapal-kapal besar yang bersandar. Tujuannya, kapal kecil tradisional bisa keluar masuk untuk melaut,” tandas dia.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi