Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Pati – Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap atau ACT menjadi perbincangan dan viral di Twitter. Itu menyusul dugaan penyalahgunaan dana bantuan kemanusiaan yang dihimpun.

Berdasarkan laporan Majalah Tempo edisi 2 Juli 2022, ada sejumlah masalah yang diungkap. Salah satunya soal pendirian sekolah yang didanai dari kompensasi keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-601.

Keluarga salah satu korban pesawa Lion Air asal Pati, Jawa Tengah, Tarnadi (60) mengatakan, pihaknya tak pernah mengetahui soal program pembangunan sekolah dari ACT itu.

Baca: Tagar #AksiCepatTilep Ramai di Twitter, ACT Buka Suara

Bahkan, selama ini, pihak ACT tak pernah datang ke kediamannya di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

”Tidak pernah ada kabar terkait itu. Kami belum dapat informasi itu. Kalau saya dari ayahnya. Yang tahu (mungkin) istrinya (menantu). ACT tidak pernah ke sini. Istrinya di Depok. Asli Juwana,” kata pria yang akrab disapa Didik saat ditemui Murianews di rumahnya, Senin (4/7/2022).

Diketahui, anaknya, Nicho Yoghana Marenta Utama menjadi salah satu korban musibah jatuhnya pesawat Lion Air, November 2018 lalu.Saat itu, Didik langsung ke Jakarta. Hampir sebulan, ia di sana untuk mencari kepastian tentang anaknya.Selama ini, Didik hanya fokus mendoakan almarhum. Adanya informasi kompensasi maupun niatan ACT membangunkan sekolah olehnya.”Saya fokus almarhum. Jadi Nicko ini anak tunggal. Kalau fokusnya di mana-mana saya ndak mau. Kalau mau yang lainnya, untuk apa. (Informasi itu) baru kali ini saya dengar. Saya jujur saja ndak tahu,” tandas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler