Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Pati – Forum Calon Perangkat Gagal (Capraga) Kabupaten Pati menduga, seleksi perangkat desa (Perades) yang digelar tengah April lalu sarat dengan traksaksi jabatan.

Mereka menduga nilai transaksi yang ditawarkan mencapai Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar. Dugaan itu diungkapkan saat mereka menggelar demonstrasi di depan Kantor Bupati Pati dan Gedung DPRD Pati, Rabu (20/7/2022).

Dalam aksi itu, mereka membawa sejumlah poster bernada protes dan tuntutan agar kasus dugaan kecurangan di seleksi perangkat desa diusut. Salah satu poster yang dibawa menunjukan menu harga sesuai jabatan yang diinginkan.

Baca: Tak Lolos Jadi Perangkat Desa, Belasan Warga Pati Geruduk Kantor Bupati

Poster ini ditegaskan lagi Muhammad Kudhori, orator aksi. Pihaknya menduga ada jual beli jabatan dalam pengisian perangkat desa di Kabupaten Pati pada 16 April lalu.

”Dari menu, Carek (Sekretaris Desa) Rp 1 miliar, Kadus (Kepala Dusun) 750, Kaur (Kepala Urusan) Rp 500. Itu informasi yang kami dapatkan,” ujar Kudhori kepada awak media di depan Gedung DPRD Kabupaten Pati.

Pihaknya juga menduga adanya kecurangan lainnya dalam pengisian perangkat desa. Salah satu, hal yang menguatkan dugaannya itu adalah ada seorang peserta yang tidak mengisi tes matematika namun mendapatkan nilai.”Ada manipulasi IT. Yang bisa membongkar itu adalah tes audit forensik dari Polda. Kita menuntut usut tuntas jual beli jabatan. Sudah kami laporkan ke pihak kepolisian,” kata dia.”(Ada) Kecurangan, ndak ikut tes tetapi dapat nilai. Padahal secara logika kalau ndak dikerjakan ndak dapat nilai. Hasil live streaming dengan yang ada di komputer juga itu tidak sama,” pungkas dia.Diketahui, belasan anggota Forum Capraga menggelar demonstrasi di depan kantor Bupati Pati dan Gedung DPRD Kabupaten Pati, Rabu (20/7/2022). Sayangnya, mereka tidak ditemui oleh Bupati Pati maupun DPRD Kabupaten Pati. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler