Sabtu, 9 Desember 2023

Langgen Culture Festival #4, Cara Pemuda Desa Kenalkan Lagi Permainan Tradisional

Umar Hanafi
Rabu, 17 Agustus 2022 15:16:21
Anak-anak Dukuh Langgen, Desa Langgenharjo asyik mengikuti lomba permainan tradisional. (Murianews/Istimewa)
[caption id="attachment_309278" align="alignleft" width="1600"]Langgen Culture Festival #4, Cara Pemuda Desa Kenalkan Lagi Permainan Tradisional Anak-anak Dukuh Langgen, Desa Langgenharjo asyik mengikuti lomba permainan tradisional. (Murianews/Istimewa)[/caption]

MURIANEWS, Pati – Pemuda-Pemudi Langgen (PPL), Dukuh Langgen, Desa Langgenharjo, Kecamatan Juwana, Pati, menggelar Langgen Culture Festival #4. Festival yang sudah berjalan di tahun ke empat itu bertujuan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Ketua Pelaksana Kegiatan, Della Widya Puspita mengatakan tema festival tahun ini yakni Gumregahing Roso Guyup Agawe Raketing Jiwo. Ia berharap acara ini bisa merekatkan antar masyarakat Dukuh Langgen, Desa Langgenharjo.

Banyak acara yang digelar untuk memeriahkan festival ini. Dimulai malam tirakatan dan selawat yang digelar pada Selasa (16/8/2022) malam dan upacara hari kemerdekaan yang digelar Rabu (17/8/2022) pagi tadi.

”Rangkaian acara dimulai tadi malam dengan malam tirakatan, lalu dilanjutkan dengan selawatan. Terus tadi pagi ada acara upacara kemerdekaan dan senam bersama. Dilanjutkan lomba 17-an. Terus nanti malam itu ada PPL Anniversary untuk ulang tahun kita yang ke-5,” tutur Della.

Baca: Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 1770 Meter di Laut, Polres Pati Catatkan Rekor Leprid

Kemudian, lanjut dia, rangkaian acara lainnya yakni Festival Jajanan Pasar yang rencana digelar Jumat (19/8/2022) malam. Langgen Culture Festival #4 ditutup dengan kirab budaya yang digelar Sabtu (20/8/2022).

Untuk lomba tujuh belasan sendiri pihaknya memilih lomba permainan tradisional. Seperti lomba egrang batok, sundul klenthing dan grobak sodor. Itu dipilih agar anak-anak mengetahui ada permainan tradisional yang asyik dari pada bermain gawai.

”Permainan tradisional yang saat ini sudah jarang anak-anak yang memainkan hal itu. Jadi kita munculkan kembali di even 17-an ini. Sebagai pemantik khususnya anak-anak untuk mulai mengenal dan bermain kembali mainan-mainan tradisional yang sekarang sudah mulai terdegradasi,” ucap dia.

Selain puluhan anak-anak, puluhan pemuda dan orang dewasa juga ikut menikmati lomba-lomba ini. Mereka merasa bernostalgia dengan permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan.

”Yang mengikuti banyak ada ratusan. Terdiri dari anak-anak, pemuda dan orang tua (dewasa),” pungkas dia.

 

Reporter: Umar Hanafi

Editor: Zulkifli Fahmi

 

 

Komentar