Harga BBM Naik, Bikin Sopir Angkatan Umum di Pati Pusing

Umar Hanafi
Rabu, 7 September 2022 15:02:24


[caption id="attachment_314521" align="alignleft" width="1280"]
Bus angkutan umum terparkir di Terminal Kembang Joyo Pati. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat sejumlah sopir angkutan umum di Kabupaten Pati, Jawa Tengah pusing. Sebab, penghasilannya pasti makin menurun.
”Pusing mas. Pendapatan sudah ndak seberapa. Ditambah adanya kenaikan BBM ini. Jadi pendapatan menjadi menurun,” ujar salah satu sopir, Wario, saat ditemui di Terminal Kembang Joyo Pati, Rabu (7/9/2022).
Senada juga diungkapkan Muhammad Arifin. Sopir mini bus jalur Pati-Purwodadi itu mengatakan, sebelum ada kebijakan kenaikan harga BBM, pendapatan sopir di Kabupaten Pati sudah menurun.
Lebih lagi, saat dihantam pandemi Covid-19. Penumpang sudah mulai berkurang. Kondisi belum membaik meski pandemi sudah mereda.
Sebelum ada kenaikan harga BBM, Arifin mendapatkan Rp 50 ribu hingga Rp 80 ribuan pulang pergi (PP) dari Pati ke Purwodadi.
”Saat ini habis tinggal untuk solar. Tinggal Rp 30-an ribu,” ujar Arifin.
Baca: Viral! Video Mesum Diduga Terjadi di Area Waduk Seloromo Gembong Pati
Biaya untuk membeli BBM semakin tinggi. Sebelum ada kenaikan harga BBM, ia menghabiskan Rp 110 ribu setiap PP. Setelah naik, ongkos untuk membeli BBM ikut naik menjadi Rp 180 ribu hingga Rp 190 ribu.
Pihaknya tidak berani menaikkan tarif penumpang. Bila menaikkan tarif, ia khawatir penumpang semakin sepi.
”Ongkos Pati-Purwodadi tarifnya masih sama. Kalau dinaikkan lagi mentok. Penumpang bisa habis,” pungkas dia
https://youtu.be/zQJrHsrdGsg
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi

MURIANEWS, Pati – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat sejumlah sopir angkutan umum di Kabupaten Pati, Jawa Tengah pusing. Sebab, penghasilannya pasti makin menurun.
”Pusing mas. Pendapatan sudah ndak seberapa. Ditambah adanya kenaikan BBM ini. Jadi pendapatan menjadi menurun,” ujar salah satu sopir, Wario, saat ditemui di Terminal Kembang Joyo Pati, Rabu (7/9/2022).
Senada juga diungkapkan Muhammad Arifin. Sopir mini bus jalur Pati-Purwodadi itu mengatakan, sebelum ada kebijakan kenaikan harga BBM, pendapatan sopir di Kabupaten Pati sudah menurun.
Lebih lagi, saat dihantam pandemi Covid-19. Penumpang sudah mulai berkurang. Kondisi belum membaik meski pandemi sudah mereda.
Sebelum ada kenaikan harga BBM, Arifin mendapatkan Rp 50 ribu hingga Rp 80 ribuan pulang pergi (PP) dari Pati ke Purwodadi.
”Saat ini habis tinggal untuk solar. Tinggal Rp 30-an ribu,” ujar Arifin.
Baca: Viral! Video Mesum Diduga Terjadi di Area Waduk Seloromo Gembong Pati
Biaya untuk membeli BBM semakin tinggi. Sebelum ada kenaikan harga BBM, ia menghabiskan Rp 110 ribu setiap PP. Setelah naik, ongkos untuk membeli BBM ikut naik menjadi Rp 180 ribu hingga Rp 190 ribu.
Pihaknya tidak berani menaikkan tarif penumpang. Bila menaikkan tarif, ia khawatir penumpang semakin sepi.
”Ongkos Pati-Purwodadi tarifnya masih sama. Kalau dinaikkan lagi mentok. Penumpang bisa habis,” pungkas dia
https://youtu.be/zQJrHsrdGsg
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi