Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Pati – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Pati menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Mereka menyebut, keputusan itu sangat membebani masyarakat.

Itu diungkapkan Ketua DPD PKS Kabupaten Pati Narso. Menurutnya keputusan pemerintah menaikkan harga BBM mulai Sabtu (3/9/2022) tidak tepat.

Pihaknya khawatir kebijakan ini semakin menghantam kondisi perekonomian masyarakat Indonesia.

”Dampak yang ditimbulkan dari kebijakan ini juga dipastikan merembet pada kenaikan harga di sektor yang lain, yang tentunya sangat membebani masyarakat,” ujar Narso yang juga Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI) DPRD Kabupaten Pati ini, Kamis (8/9/2022).

Baca: Harga BBM Naik, Bikin Sopir Angkatan Umum di Pati Pusing

Terlebih, lanjut Narso, ekonomi masyarakat belum pulih setelah dihantam pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir. Ia menilai keputusan menaikkan harga BBM semakin membebani masyarakat.

”Kami dari PKS menolak dengan tegas atas keputusan pemerintah yang menaikkan harga BBM. Kenaikan harga pada sembako dan lainnya sudah terjadi sebelum BBM naik. Dengan kenaikan harga BBM, otomatis sangat berpengaruh juga pada kenaikan sejumlah barang lain,” tuturnya.Menurutnya, seharusnya pemerintah lebih berempati dengan tidak menambah beban masyarakat yang sudah tinggi. Kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil, seharusnya tidak diperparah dengan kenaikan harga BBM.”Dampak kenaikan BBM pasti akan sangat berpengaruh pada daya beli masyarakat yang semakin menurun. Jadi kami akan konsisten dengan suara rakyat untuk menolak kenaikan harga BBM dari Pemerintah,” pungkasnya. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi 

Baca Juga

Komentar

Terpopuler