Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Pati – Driver ojek online (ojol), tukang ojek, nelayan hingga pelaku UMKM di Kabupaten Pati bakal mendapatkan bantuan untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM.

Pemkab Pati telah mengalokasikan dana sebesar Rp 6 miliar guna mengantisipasi dampak itu. Dana itu merupakan subsidi untuk masyarakat yang ekonominya rentan terhadap inflasi.

Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengatakan dana itu merupakan potongan 2 persen dari dana transfer umum (DTU) yakni Dana Alokasi Umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH).

Kebijakan itu berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 134/PMK.07/2022 tentang Belanja Wajib Dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun 2022.

”Kami yang di daerah, ini akan menyiapkan alokasinya 2 persen dari DAU. Ini untuk alokasi di kompensasi BBM. Karena ini memang yang harus kami berikan pada masyarakat secara langsung. Ini juga diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan,” ujar Henggar.

Baca: Protes Kenaikan BBM, PMII Pati Kecewa Tak Ditemui Anggota Dewan

Ia menambahkan, dana ini nantinya digunakan untuk bantuan sosial (bansos) kepada tukang ojek hingga nelayan.

Selain itu, alokasi tersebut juga digunakan untuk penciptakan lapangan kerja dan pemberian subsidi sektor transportasi angkutan umum di daerah.Saat ini, pihaknya masih melakukan verifikasi data sehingga penyaluran bantuan nanti tepat sasaran. Penganggaran sendiri rencananya dilakukan mulai Oktober hingga Desember 2022.Meskipun demikian, Pemkab Pati tak menutup kemungkinan, penyaluran nanti bisa lebih cepat.”Nanti masih kami verifikasi datanya. Karena tidak boleh tumpang tindih dengan apa yang ada di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” kata Henggar.”Mudah-mudahan kami nanti di awal bulan Oktober sudah bisa terealisasi. Atau mungkin bisa lebih cepat. Nanti kita lihat,” pungkas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler