Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Pati – Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Pati menyebut pemberian bantuan tunai langsung (BLT) bukan solusi untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM.

Itu dikatakan Ketua DPD PKS Kabupaten Pati, Narso. Ia meragukan penyaluran BLT sebagai pengalihan subsidi BBM yang dilakukan pemerintah bisa tepat sasaran.

Menurut Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI) pada DPRD Kabupaten Pati ini, tak semua masyarakat terdampak kenaikan harga BBM bisa merasakan bantuan tersebut. Terlebih, progam itu bersifat sementara.

”Kita belajar ketepatan sasaran BLT, hanya sebagaian yang tercover dan hanya solusi sesaat. Kalau tidak salah, hanya bulan September sama Desember. Selebihnya masyarakat harus menanggung hidupnya sendiri,” ujar Narso.

Diketahui, setidaknya ada 129 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Pati yang mendapatkan BLT ini. Penerima manfaat BLT BBM didasarkan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.

Setiap KPM mendapatkan BLT dengan nilai total Rp 600 ribu. Bantuan ini disalurkan sebanyak dua kali atau Rp 300 ribu setiap penyalurannya.
Setiap KPM mendapatkan BLT dengan nilai total Rp 600 ribu. Bantuan ini disalurkan sebanyak dua kali atau Rp 300 ribu setiap penyalurannya.Baca: Banser Pati Siap Cegah Intoleransi Jelang PemiluPada Kamis (8/9/2022) lalu, Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menyalurkan perdana BLT BBM ini di Kantor Pos Pati. Penyalurannya nanti dilakukan secara bertahap.Pada termin pertama, BLT BBM dialokasikan untuk sekira 43 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari total target sebanyak 129 ribu KPM. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler