Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Pati - Umumnya nasib limbah atau sampah berakhir di TPA atau dibakar. Namun tidak bagi Ratna Septi Anggraheni.

Seniman asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, ini menyulap sampah menjadi karya seni bernilai tinggi. Bahkan karyanya dilirik dan dibeli Presiden Joko Widodo.

Karyanya umumnya berbentuk lukisan, gantungan kunci, relief hingga pajangan dinding. Hasil tangannya beberapa kali menembus pasar mancanegara.

Ratna, begitu sapaan akrabnya, sudah menekuni dunia seni sejak puluhan tahun. Awalnya ia fokus sebagai guru tari di Jakarta. Meski sudah menghasilkan karya seni rupa, namun waktu itu ia belum terjun 100 persen di bidang itu.

Ia mulai menekuninya bersama mendiang suaminya, Surya Setya pada 2009 lalu. Waktu itu, ia melukis menggunakan daun sirsak hingga diganjar penghargaan Rekor MURI.

”Menekuni limbah di 2009 mendapatkan MURI dari kategori penemuan lukisan baru. Dari situ kami tertantang mengolah yang ada di lingkungan sekitar,” ujar Ratna.

Setelah itu, ia dan mendiang suaminya pulang ke Kabupaten Pati dan mendirikan Nagallery Art yang artinya naga putih. Nama brand itu ia dapatkan setelah bertemu naga putih dalam mimpi.

Baca: Lima Hari Kerja Diujicobakan, Disdikbud Pati: Siswa Masih Enam Hari Belajar

Sudah tak terhitung berapa jumlah hasil karyanya seni rupa di Nagaleri Art. Limbah yang disulap jadi karya itu seperti batok kelapa, biji-bijian pakan burung, sampah plastik dan lain sebagainya.”Kami fokus mengolah limbah. Semua yang dipakai menggunakan limbah. Kami ingin membuat percontohan, sebuah industri bisa hidup dari limbah rumah tangga,” tutur wanita berusia 53 tahun itu.Produk buatannya dijual dengan harga beragam. Mulai dari Rp 500 hingga Rp 15 juta. Karya yang paling mahal adalah relief dibuat dari batok kelapa atau tempurung kelapa. Relief ini mahal lantaran butuh kesabaran dan ketelitian tinggi untuk menyelesaikannya.”Yang saya bawa ini kalau gantungan kunci Rp 500, lukisan biji Rp 600 ribu, kalau yang termahal lukisan relief batok bisa Rp15 juta,” kata seniman yang tinggal di Dukuh Bibis Desa Margorejo, Kecamatan Margorejo itu.Berbagai penghargaan juga diraih, selain rekor Muri terakhir Ratna dan suami mendapatkan penghargaan Pati Innovation Award. Karya yang diganjar penghargaan itu yakni inovasi wayang bathok sebagai media edukasi dan dongeng folklore Pati.Sayangnya, suaminya Surya Setya meninggal sekitar dua bulan yang lalu. Namun, Ratna terus konsisten mengembangkan produk seni yang berasal dari limbah rumah tangga.https://youtu.be/BAEkIHjP2rIReporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler