Gawat! Nelayan Pantura Ancam Mogok Melaut
Umar Hanafi
Kamis, 6 Oktober 2022 16:32:48
MURIANEWS, Pati – Nelayan di Kawasan Pantai Utara Jawa (Pantura) yang tergabung dalam Front Nelayan Bersatu (FNB) mengancam mogok melaut. Itu bila tuntutan mereka diabaikan pemerintah.
Itu diungkapkan Wakil Ketua FNB, Hadi Sutrisno dalam Rembuk Nelayan di Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Kamis (6/10/2022).
Di kesempatan itu ratusan nelayan dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur duduk bareng membicarakan nasib mereka.
”Rembuk nelayan ini akan dilampirkan ke pemerintah pusat. Kalau tidak ditanggapi untuk audiensi, kami akan demo. Kalau tidak ditanggapi lagi, kami mogok melaut nasional. Kapal-kapal ikan pantura berhenti melaut,” ujar dia.
Baca: Kumpul di Pati, Nelayan Pantura Tuntut Lima Hal ke PemerintahPihaknya menilai, bila mogok melaut massal benar terjadi, pemerintah bakal merugi. Baik dari sektor ketahan pangan maupun dari sektor pendapatan pajak.
”Kerugian, salah satu ketahanan pangan. 70 persen nelayan tangkap ada di Pantura. Berarti kami pemilik lautan Indonesia. Seandainya mogok melaut, akan terjadi kelangkaan ikan,” tutur dia.
”Kerugian, salah satu ketahanan pangan. 70 persen nelayan tangkap ada di Pantura. Berarti kami pemilik lautan Indonesia. Seandainya mogok melaut, akan terjadi kelangkaan ikan,” tutur dia.”Triliunan Pajak tidak didapatkan. Multiefek juga terjadi. Industri perikanan, TPI dan pasar sepi semua,” lanjut Hadi.Sebelumnya pihaknya menuntut lima hal kepada pemerintah. Tuntutan ini disampaikan lantaran kebijakan pemerintah saat ini dinilai mencekik para nelayan.Di antaranya batasan wilayah pengelolaan perikanan (WPP), sanksi administrasi yang tinggi, ditambah harga bahan bakar minyak yang tinggi. Maka dari itu, pihaknya menuntut adanya perubahan.”Karena aturan tidak memihak, dan tidak menimbulkan manfaat kepada kita,” pungkas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_322803" align="alignleft" width="1280"]

Wakil Ketua FNB, Hadi Sutrisno. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Nelayan di Kawasan Pantai Utara Jawa (Pantura) yang tergabung dalam Front Nelayan Bersatu (FNB) mengancam mogok melaut. Itu bila tuntutan mereka diabaikan pemerintah.
Itu diungkapkan Wakil Ketua FNB, Hadi Sutrisno dalam Rembuk Nelayan di Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Kamis (6/10/2022).
Di kesempatan itu ratusan nelayan dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur duduk bareng membicarakan nasib mereka.
”Rembuk nelayan ini akan dilampirkan ke pemerintah pusat. Kalau tidak ditanggapi untuk audiensi, kami akan demo. Kalau tidak ditanggapi lagi, kami mogok melaut nasional. Kapal-kapal ikan pantura berhenti melaut,” ujar dia.
Baca: Kumpul di Pati, Nelayan Pantura Tuntut Lima Hal ke Pemerintah
Pihaknya menilai, bila mogok melaut massal benar terjadi, pemerintah bakal merugi. Baik dari sektor ketahan pangan maupun dari sektor pendapatan pajak.
”Kerugian, salah satu ketahanan pangan. 70 persen nelayan tangkap ada di Pantura. Berarti kami pemilik lautan Indonesia. Seandainya mogok melaut, akan terjadi kelangkaan ikan,” tutur dia.
”Triliunan Pajak tidak didapatkan. Multiefek juga terjadi. Industri perikanan, TPI dan pasar sepi semua,” lanjut Hadi.
Sebelumnya pihaknya menuntut lima hal kepada pemerintah. Tuntutan ini disampaikan lantaran kebijakan pemerintah saat ini dinilai mencekik para nelayan.
Di antaranya batasan wilayah pengelolaan perikanan (WPP), sanksi administrasi yang tinggi, ditambah harga bahan bakar minyak yang tinggi. Maka dari itu, pihaknya menuntut adanya perubahan.
”Karena aturan tidak memihak, dan tidak menimbulkan manfaat kepada kita,” pungkas dia.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi