Tingkat Kecelakaan di Pati Masuk Lima Besar di Jateng
Umar Hanafi
Jumat, 7 Oktober 2022 16:39:11
MURIANEWS, Pati – Tingkat kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Pati masuk dalam lima besar di Jawa Tengah. Itu diungkapkan Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Rivan Achmad Purwantono.
Pernyataan itu disampaikan dalam acara
Safety Campaign Keselamatan Bertransportasi dan Kepatuhan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (6/10/2022).
”Hingga awal Oktober 2022, angka kecelakaan di Kabupaten Pati sudah mencapai 374 dengan melibatkan 634 kendaraan. Ini membuat Kabupaten Pati masuk lima besar angka kecelakaan Jawa Tengah,” tutur dia.
Ada lima kecamatan di Pati yang tercatat dengan angka kecelakaan tinggi. Adapun lima kecamatan itu ialah, Kecamatan Pati, Tayu, Juwana, Margoyoso dan Margorejo.
Ia pun berharap masyarakat lebih berhati-hati dan aman dalam berkendara. Mengingat keamanan berkendara bisa menekan resiko kecelakaan.
”Harapannya dengan edukasi, dapat mengedukasi masyarakat dengan baik sehingga peringkat lima besar ini berangsur membaik. Tingkat kecelakaan yang tinggi pun semakin menurun,” tutur dia.
Baca: Kecelakaan Maut Terjadi di Jalan Pati-Rembang, Pemotor Tewas
Baca: Kecelakaan Maut Terjadi di Jalan Pati-Rembang, Pemotor TewasPenjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro menambahkan, berdasarkan data yang diterimanya, dari jumlah itu, 72 persen mayoritas melibatkan remaja kelahiran 2000-an.”Maka keselamatan bertransportasi harus benar-benar direncanakan dengan baik. Mulai dari sarana prasarananya dan hal-hal berkaitan lainnya,” ujar mantan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah itu.Sementara itu, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi Ahmad Wildan mengatakan tingginya angka kecelakaan lantaran banyak masyarakat yang tidak memahami tentang safety dalam berkendara. Maka dari itu, masyarakat perlu diberikan pemahaman sehingga resiko kecelakaan tidak tinggi.”Ini yang menjadi PR kita bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat, anak sekolah, bapak-bapak, ibu bahwa terdapat jenis-jenis motor tertentu yang tidak boleh digunakan ke luar kota, naik gunung,” pungkas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_323114" align="alignleft" width="720"]

Salah satu kecelakaan yang terjadi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (6/10/2022). (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Tingkat kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Pati masuk dalam lima besar di Jawa Tengah. Itu diungkapkan Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Rivan Achmad Purwantono.
Pernyataan itu disampaikan dalam acara
Safety Campaign Keselamatan Bertransportasi dan Kepatuhan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (6/10/2022).
”Hingga awal Oktober 2022, angka kecelakaan di Kabupaten Pati sudah mencapai 374 dengan melibatkan 634 kendaraan. Ini membuat Kabupaten Pati masuk lima besar angka kecelakaan Jawa Tengah,” tutur dia.
Ada lima kecamatan di Pati yang tercatat dengan angka kecelakaan tinggi. Adapun lima kecamatan itu ialah, Kecamatan Pati, Tayu, Juwana, Margoyoso dan Margorejo.
Ia pun berharap masyarakat lebih berhati-hati dan aman dalam berkendara. Mengingat keamanan berkendara bisa menekan resiko kecelakaan.
”Harapannya dengan edukasi, dapat mengedukasi masyarakat dengan baik sehingga peringkat lima besar ini berangsur membaik. Tingkat kecelakaan yang tinggi pun semakin menurun,” tutur dia.
Baca: Kecelakaan Maut Terjadi di Jalan Pati-Rembang, Pemotor Tewas
Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro menambahkan, berdasarkan data yang diterimanya, dari jumlah itu, 72 persen mayoritas melibatkan remaja kelahiran 2000-an.
”Maka keselamatan bertransportasi harus benar-benar direncanakan dengan baik. Mulai dari sarana prasarananya dan hal-hal berkaitan lainnya,” ujar mantan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah itu.
Sementara itu, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi Ahmad Wildan mengatakan tingginya angka kecelakaan lantaran banyak masyarakat yang tidak memahami tentang safety dalam berkendara. Maka dari itu, masyarakat perlu diberikan pemahaman sehingga resiko kecelakaan tidak tinggi.
”Ini yang menjadi PR kita bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat, anak sekolah, bapak-bapak, ibu bahwa terdapat jenis-jenis motor tertentu yang tidak boleh digunakan ke luar kota, naik gunung,” pungkas dia.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi