– Tumbuhan enceng gondok dan kangkung memenuhi Kali Simo. Warga Sinoman pun mengeluhkan kondisi kali yang terletak di samping jalan Pantura Pati-Juwana itu.
Mereka khawatir hal itu memicu terjadinya banjir di desa yang terletak di Kecamatan Pati Kota itu. Mengingat Desa Sinoman berada di dataran rendah.
”Air ini mau mengalir ke sana (Kali Simo) susah, kan datarannya di sini (Desa Sinoman) rendah, kalau ada air ya berhenti dan banjir. Hujan turun tinggi dari Sungai Bapoh masuknya ke Sinoman akhirnya banjir,” ujar Kepala Desa Sinoman, Kastowo.
Selain itu, kondisi itu juga membuat aliran irigasi ke sawah-sawah tidak lancar. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa tanaman warga yang mencapai 300 hektare.
”Apalagi ini kan MT 3, ini padi bagus-bagus, takutnya curah hujan tinggi MT 3 banjir lagi. Karena kemarin MT 2 gagal, sedangkan MT 1 itu banjir. Ini kami menjaga MT 3 (agar berhasil),” tutur dia.
Pihaknya pun meminta Pemerintah Pati segera menangani keberadaan enceng gondok dan kangkung di aliran sungai tersebut. Pembersihan dan normalisasi sungai juga perlu dilakukan.”Mintanya warga ini kali arah Juwana itu dinormalisasi sehingga air ini bisa mengalir ke sana. Juga itu ada gorong-gorong dibuka lagi agar aliran sungai lebih cepat,” tegasnya.Ditemui terpisah, Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengaku belum mengetahui permasalahan ini. Ia berjanji mengecek kondisi sungai itu. Ia juga mengaku sudah melakukan antisipasi dari segi bencana banjir.”Untuk antisipasi kami sudah perintah BPBD untuk siaga bencana. Siaga bencana kan tidak hanya pemerintah saja. Tetapi masyarakat juga,” kata Henggar.https://youtu.be/WGXIYtyDELIReporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_323765" align="alignleft" width="1280"]

Tumbuhan enceng gondok dan kangkung memenuhi Kali Simo. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Tumbuhan enceng gondok dan kangkung memenuhi Kali Simo. Warga Sinoman pun mengeluhkan kondisi kali yang terletak di samping jalan Pantura Pati-Juwana itu.
Mereka khawatir hal itu memicu terjadinya banjir di desa yang terletak di Kecamatan Pati Kota itu. Mengingat Desa Sinoman berada di dataran rendah.
”Air ini mau mengalir ke sana (Kali Simo) susah, kan datarannya di sini (Desa Sinoman) rendah, kalau ada air ya berhenti dan banjir. Hujan turun tinggi dari Sungai Bapoh masuknya ke Sinoman akhirnya banjir,” ujar Kepala Desa Sinoman, Kastowo.
Baca: Tak Dapat Pupuk Subsidi, Petani Singkong Pati Diimbau Buat Pupuk Organik
Selain itu, kondisi itu juga membuat aliran irigasi ke sawah-sawah tidak lancar. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa tanaman warga yang mencapai 300 hektare.
”Apalagi ini kan MT 3, ini padi bagus-bagus, takutnya curah hujan tinggi MT 3 banjir lagi. Karena kemarin MT 2 gagal, sedangkan MT 1 itu banjir. Ini kami menjaga MT 3 (agar berhasil),” tutur dia.
Pihaknya pun meminta Pemerintah Pati segera menangani keberadaan enceng gondok dan kangkung di aliran sungai tersebut. Pembersihan dan normalisasi sungai juga perlu dilakukan.
”Mintanya warga ini kali arah Juwana itu dinormalisasi sehingga air ini bisa mengalir ke sana. Juga itu ada gorong-gorong dibuka lagi agar aliran sungai lebih cepat,” tegasnya.
Ditemui terpisah, Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengaku belum mengetahui permasalahan ini. Ia berjanji mengecek kondisi sungai itu. Ia juga mengaku sudah melakukan antisipasi dari segi bencana banjir.
”Untuk antisipasi kami sudah perintah BPBD untuk siaga bencana. Siaga bencana kan tidak hanya pemerintah saja. Tetapi masyarakat juga,” kata Henggar.
https://youtu.be/WGXIYtyDELI
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi