Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Pati – Harga kedelai mengalami kenaikan. Para produsen tahu di Kabupaten Pati pun kelimpungan menghadapi kenaikan harga itu.

Salah satu produsen tahu di Kabupaten Pati, Rubiyati (58) mengaku kenaikan harga kedelai sudah dirasakan sejak awal pandemi Covid-19 pada 2020.

Sebelum pandemi harga kedelai Rp 8 ribu per kg. kemudian, berangsur-ansur naik menjadi Rp 11 ribu per kg hingga puncaknya menjadi Rp 13 ribu per kg pada tahun ini.

”Sebelum Covid-19 Rp 8 ribu. Ada Covid naik jadi Rp 11 ribu. Tapi ini naik lagi Rp 13 ribu (per kg),” katanya, Rabu (12/9/2022).

Kondisi itu membuatnya terpaksa mengurangi ukuran tahu. Tujuannya tentu agar usahanya bertahan. Meski demikian, ia tak menaikkan harga.

”Dengan mengurangi timbangan kedelai. Satu papan (ukuran sekitar 50 cm) awalnya jadi 60 potong (tahu). Sekarang jadi 70 potong,” tutur dia.

Baca: Kedelai Mahal, Sejumlah Produsen Tahu-Tempe Pati Pilih Tetap Produksi

Selain itu, ia terpaksa mengurangi jumlah karyawan. Mulanya, ada lebih dari lima orang yang bekerja untuknya. Kini, tinggal empat orang saja. Itu terpaksa dilakukan demi efisiensi ongkos produksi.Sementara, produsen tahu lainnya Suwarno (80), tidak berani mengurangi ukuran tahu produksinya. Ia khawatir pelanggannya berkurang karena ukuran tahunya jadi kecil.Ia pun terpaksa bertahan dengan kondisi tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Karena Langkah itu, keuntungannya pun semakin menurun.”Sudah tidak bisa ditipiskan lagi. Saya naikkan harga juga nggak mau. Soalnya ada saingan dari Kudus. Terpaksa ini rugi terus. Pengaruhnya keuntungan menurun. Dulu sehari bisa dapat Rp 100 ribu per kotak jadi sekarang Rp 75ribu,” tutur diaMereka berharap turunnya solusi dari pemerintah terkait kenaikan harga kedelai. Para produsen tahu tidak mau usahanya gulung tikar. Mengingat belum ada usaha lainnya yang mampu digeluti.https://youtu.be/nIOuWXXWIX8Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler