Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Pati – Wilayah selatan Pati menjadi langganan banjir ketika musim hujan datang. Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro pun angkat suara terkait permasalahan ini.

Henggar mengatakan saat ini, pihaknya tengah mencari solusi untuk penanggulangan bencana itu. Pihaknya mencoba melakukan penangganan secara komprehensif.

”Kami coba mencari solusi. Penyebabnya harus ditangani secara komprehensif,” ujar Henggar, Jumat (14/10/2022).

Diketahui, banjir bandang melanda Kecamatan Tambakromo pada Kamis (13/10/2022) malam. Selain itu, banjir bandang juga menerjang Kecamatan Kayen. Banjir terjadi sekitar pukul 19.00 WIB dan surut beberapa jam setelahnya.

Menurutnya, banjir yang terjadi itu dikarenakan hampir sebagian besar hutan di Pegunungan Kendeng sudah beralih fungsi menjadi lahan pertanian.

Baca: Anak Muda di Pati Diajak Bersosial Media dengan Kultur Pesantren

”Karena di satu sisi, di atas (Pegunungan Kendeng) dulu banyak hutan. Sekarang, sudah beralih fungsi. Kemudian kondisi sungai dan saluran drainase juga perlu jadi perhatian,” kata Henggar.

Selain itu, banjir juga dipicu drainase di Alun-alun Kayen tidak berfungsi dengan baik. Beberapa sungai di Pati selatan juga sudah tinggi sedimentasinya.
Selain itu, banjir juga dipicu drainase di Alun-alun Kayen tidak berfungsi dengan baik. Beberapa sungai di Pati selatan juga sudah tinggi sedimentasinya.”Di sisi lain, saya lihat saluran drainase di sana, sungai-sungai sudah banyak sedimentasi,” ujar dia.Ia menilai, penanganan banjir tidak cukup hanya pengerukan endapan di sungai dan saluran drainase. Melainkan diperlukan juga upaya menjaga daerah tangkapan hujan dengan melakukan reboisasi.”Kami lakukan kajian komprehensif dahulu sehingga air hujan tidak semuanya jadi aliran permukaan dan ada penyerapan ke tanah,” tutur dia.Pihaknya sudah berkomunikasi dengan pejabat terkait di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Ia berharap laporan itu kemudian diteruskan ke pihak terkait di Pemerintah Pusat, terutama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).”Semua harus ditata. Jangan sampai penanganan tidak tepat sasaran, karena itu butuh kajian komprehensif secepatnya. Direncanakan akan dilakukan assessment sebagai pijakan menentukan langkah berikutnya,” pungkas Henggar. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler