Gempur Rokok Ilegal, Pemkab Pati Gandeng Grup Ketoprak
Umar Hanafi
Rabu, 19 Oktober 2022 16:46:44
MURIANEWS, Pati – Kampanye gempur rokok ilegal dilakukan dengan beragam cara. Salah satunya dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, Jawa Tengah.
Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati, Pemkab menggandeng grup ketoprak Siswa Budoyo. Cara itu dilakukan agar sosialisasi gempur rokok ilegal lebih memasyarakat.
Salah satu agenda kerja sama itu dilakukan dengan menggelar pentas ketoprak di Plaza Pragola, Rabu (19/10/2022). Dalam kesempatan itu, Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro ikut beradu akting dengan seniman-seniman ketoprak.
Pentas ketoprak itu pun juga disiarkan di Youtube Diskominfo Pati. Tujuannya, agar pesan-pesan pemberantasan rokok ilegal dalam tersiarkan lebih luas.
Henggar, saat ditemui usai acara mengatakan peredaran rokok ilegal perlu diberantas bersama. Sebab, peredarannya berpotensi mengurangi pendapatan negara.
Baca: 172 Ribu Batang Rokok Ilegal Diamankan Bea Cukai Kudus”Acara hari ini sebagai sosialisasi kepada masyarakat. Karena rokok ilegal saat ini banyak beredar di pasaran. Rokok ilegal tentunya tidak ada kontribusi pajak ke pemerintah. Soalnya tidak bayar cukai,” kata dia.
Ia berharap dengan mengandeng kelompok ketoprak, sosialisasi pemberantasan rokok ilegal mudah diterima masyarakat. Dengan demikian, peredaran rokok ilegal bisa diminimalisir.
”Secara umumnya, harapan kita melibatkan para seniman akan mudah dipahami masyarakat,” tuturnya.
”Secara umumnya, harapan kita melibatkan para seniman akan mudah dipahami masyarakat,” tuturnya.Meskipun begitu, lanjut Hengar, peredaran rokok ilegal di Pati terbilang tidak terlalu banyak. Karena hanya beredar di toko-toko kecil saja. Terlebih, penegak peraturan daerah (perda) juga telah melakukan tindakan terkait hal itu.”Rata-rata peredarannya hanya di toko kecil atau klontong. Meski, saya kira tidak terlalu banyak. Karena semuanya sekarang sudah bergerak. Dari aparat hukum ataupun penegak hukum. Kita penegak perda juga sudah mulai jalan semua,” imbuhnya.Sementara itu, Kepala Diskominfo Pati Ratri Wijayanto menyatakan sosialisasi ini sebagai bentuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait peredaran rokok ilegal. Yakni melibatkan Ketoprak Siswo Budaya yang mengunakan dana dari hasil cukai rokok dan tembakau.”Jadi dalam kesempatan ini kami menggadeng ketoprak siswo budoyo untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak mengkonsumsi atau mengedarkan rokok ilegal,” ucap Ratri.Menurutnya, dengan mengajak seniman ini bertujuan supaya informasi yang disampaikan bisa masuk kedalam lini masyarakat khususnya di perdesaan. Karena, peredaran rokok ilegal di dominasi toko-toko yang berada di desa.”Kami ingin melakukan penetrasi karena segmentasi penerima informasi bermacam-macam. Kami mencoba masuk ke segmentasi perdesaan yang menyukai dan menggemari seni ketoprak sehingga mereka juga bisa terkena dan menjadi sasaran dari informasi tersebut,” tandas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_325976" align="alignleft" width="1600"]

Penjabat Bupati Pati Henggar Budi Anggoro beradu akting dengan seniman ketoprak. (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Pati – Kampanye gempur rokok ilegal dilakukan dengan beragam cara. Salah satunya dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, Jawa Tengah.
Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati, Pemkab menggandeng grup ketoprak Siswa Budoyo. Cara itu dilakukan agar sosialisasi gempur rokok ilegal lebih memasyarakat.
Salah satu agenda kerja sama itu dilakukan dengan menggelar pentas ketoprak di Plaza Pragola, Rabu (19/10/2022). Dalam kesempatan itu, Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro ikut beradu akting dengan seniman-seniman ketoprak.
Pentas ketoprak itu pun juga disiarkan di Youtube Diskominfo Pati. Tujuannya, agar pesan-pesan pemberantasan rokok ilegal dalam tersiarkan lebih luas.
Henggar, saat ditemui usai acara mengatakan peredaran rokok ilegal perlu diberantas bersama. Sebab, peredarannya berpotensi mengurangi pendapatan negara.
Baca: 172 Ribu Batang Rokok Ilegal Diamankan Bea Cukai Kudus
”Acara hari ini sebagai sosialisasi kepada masyarakat. Karena rokok ilegal saat ini banyak beredar di pasaran. Rokok ilegal tentunya tidak ada kontribusi pajak ke pemerintah. Soalnya tidak bayar cukai,” kata dia.
Ia berharap dengan mengandeng kelompok ketoprak, sosialisasi pemberantasan rokok ilegal mudah diterima masyarakat. Dengan demikian, peredaran rokok ilegal bisa diminimalisir.
”Secara umumnya, harapan kita melibatkan para seniman akan mudah dipahami masyarakat,” tuturnya.
Meskipun begitu, lanjut Hengar, peredaran rokok ilegal di Pati terbilang tidak terlalu banyak. Karena hanya beredar di toko-toko kecil saja. Terlebih, penegak peraturan daerah (perda) juga telah melakukan tindakan terkait hal itu.
”Rata-rata peredarannya hanya di toko kecil atau klontong. Meski, saya kira tidak terlalu banyak. Karena semuanya sekarang sudah bergerak. Dari aparat hukum ataupun penegak hukum. Kita penegak perda juga sudah mulai jalan semua,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Pati Ratri Wijayanto menyatakan sosialisasi ini sebagai bentuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait peredaran rokok ilegal. Yakni melibatkan Ketoprak Siswo Budaya yang mengunakan dana dari hasil cukai rokok dan tembakau.
”Jadi dalam kesempatan ini kami menggadeng ketoprak siswo budoyo untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak mengkonsumsi atau mengedarkan rokok ilegal,” ucap Ratri.
Menurutnya, dengan mengajak seniman ini bertujuan supaya informasi yang disampaikan bisa masuk kedalam lini masyarakat khususnya di perdesaan. Karena, peredaran rokok ilegal di dominasi toko-toko yang berada di desa.
”Kami ingin melakukan penetrasi karena segmentasi penerima informasi bermacam-macam. Kami mencoba masuk ke segmentasi perdesaan yang menyukai dan menggemari seni ketoprak sehingga mereka juga bisa terkena dan menjadi sasaran dari informasi tersebut,” tandas dia.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi