Diketahui, gegara konflik lahan, bangunan sekolah pun disegel. SDN Dukuhseti 2 dan Balai Desa Dukuhseti disegel oleh kuasa hukum Soenari bin Tanus, Minggu (6/11/2022). Pasalnya, lahan yang digunakan dua gedung itu bersertifikat atas nama warga Desa Dukuhseti tersebut.
Kepala SDN 2 Dukuhseti Endah Krismiati mengungkapkan, sebenarnya pihaknya memberlakukan KBM dalam jaringan (daring) paska disegelnya gedung sekolah.
Namun, lantaran beberapa siswa letak rumahnya berdekatan, pihaknya mengumpulkan mereka untuk belajar bareng di salah satu rumah warga.
’’Untuk saat ini, pembelajaran kami terapkan daring. Nantinya kami bagi. Untuk kelas 1 hingga 3 kita diberlakukan daring dan kelas 4-6 kita pindah ke SDN Dukuhseti 1. Karena sekolahan itu yang paling dekat,’’ ujar dia.
Ia mengungkapkan sebenarnya para siswanya tidak sepakat dengan keputusan itu. Para siswa berharap pembelajaran dilakukan di rumah warga atau guru mereka.
’’Sebenarnya mereka tidak setuju dengan adanya pembelajaran daring ataupun dititipkan ke sekolah lain. Mereka meminta kepada sekolahan pembelajaran di rumah warga atau di rumah guru,’’ tutur dia.Jumlah siswa SDN 2 Dukuhseti sendiri ada 181 siswa. Angka itu merupakan jumlah siswa SD terbanyak di Kecamatan Dukuhseti. Sayangnya mereka tidak bisa mengikuti KBM di gedung sekolah lantaran ada sengketa lahan.’’Tidak bisa belajar di sekolah karena sekolahnya ditutup,’’ kata salah satu siswa Kelas 3 SDN Dukuhseti 2, Ayla.https://youtu.be/5AJCeXgTMG4Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Konflik lahan di SDN 2 Dukuhseti Pati memaksa kegiatan belajar mengajar (KBM) para siswa harus terganggu. Para siswa pun terpaksa mengungsi di rumah warga untuk mengikuti KBM, Senin (7/11/2022).
Diketahui, gegara konflik lahan, bangunan sekolah pun disegel. SDN Dukuhseti 2 dan Balai Desa Dukuhseti disegel oleh kuasa hukum Soenari bin Tanus, Minggu (6/11/2022). Pasalnya, lahan yang digunakan dua gedung itu bersertifikat atas nama warga Desa Dukuhseti tersebut.
Kepala SDN 2 Dukuhseti Endah Krismiati mengungkapkan, sebenarnya pihaknya memberlakukan KBM dalam jaringan (daring) paska disegelnya gedung sekolah.
Baca: Sengketa Tanah, Balai Desa dan SD N Dukuhseti 2 Pati Disegel
Namun, lantaran beberapa siswa letak rumahnya berdekatan, pihaknya mengumpulkan mereka untuk belajar bareng di salah satu rumah warga.
’’Untuk saat ini, pembelajaran kami terapkan daring. Nantinya kami bagi. Untuk kelas 1 hingga 3 kita diberlakukan daring dan kelas 4-6 kita pindah ke SDN Dukuhseti 1. Karena sekolahan itu yang paling dekat,’’ ujar dia.
Ia mengungkapkan sebenarnya para siswanya tidak sepakat dengan keputusan itu. Para siswa berharap pembelajaran dilakukan di rumah warga atau guru mereka.
Baca: Perbaiki Genteng, Warga Tanjunganom Pati Tewas Tersengat Listrik
’’Sebenarnya mereka tidak setuju dengan adanya pembelajaran daring ataupun dititipkan ke sekolah lain. Mereka meminta kepada sekolahan pembelajaran di rumah warga atau di rumah guru,’’ tutur dia.
Jumlah siswa SDN 2 Dukuhseti sendiri ada 181 siswa. Angka itu merupakan jumlah siswa SD terbanyak di Kecamatan Dukuhseti. Sayangnya mereka tidak bisa mengikuti KBM di gedung sekolah lantaran ada sengketa lahan.
’’Tidak bisa belajar di sekolah karena sekolahnya ditutup,’’ kata salah satu siswa Kelas 3 SDN Dukuhseti 2, Ayla.
https://youtu.be/5AJCeXgTMG4
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi