Masjid Agung Pati: Gerhana Bulan Tanda Kekuasaan Allah
Umar Hanafi
Selasa, 8 November 2022 19:24:27
Seksi Peribadatan MAB Pati KH Ahmad Rifai bertindak sebagai imam sekaligus khatib. Salat digelar usai salat maghrib.
Dalam khutbahnya ia mengatakan, gerhana merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. ’’Allah menunjukkan kekuasaan-Nya dengan adanya gerhana bulan. Semua planet berputar sesuai dengan orbitnya. Ini kuasa Allah. Mereka berputar tanpa bertabrakan,’’ kata dia.
Kiai Rifai pun berharap umat Islam tidak tertipu dengan alam semesta. Seharusnya, kejadian-kejadian di alam semesta ini membuat iman umat Islam semakin kuat.
’’Inilah salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah yang wajib kita ketahui. Bila bertabrakan maka terjadi bencana yang besar. Terjadi kiamat. Kita jangan tertipu dengan keadaan alam. Semua yang terjadi di alam semesta ini tidak terlepas dengan kuasa Allah,’’ ucap dia.
Baca: BMKG Nyatakan Gerhana Bulan Bisa Dilihat di Semua Wilayah Jateng, Termasuk KudusKiai Rifai juga mengingatkan umat Islam untuk tidak mendustakan Allah. Apalagi menganggap fenomena gerhana dengan keyakinan-keyakinan di luar syariat Islam.
’’Maka jangan dustakan Allah dengan kejadian yang ada di dunia ini. Semoga kejadian gerhana ini mengingat kita atas kuasa Allah,’’ pungkas dia.
’’Maka jangan dustakan Allah dengan kejadian yang ada di dunia ini. Semoga kejadian gerhana ini mengingat kita atas kuasa Allah,’’ pungkas dia.
Baca: Ada Gerhana Bulan Total 8 November, Ini Hukum Salat Gerhana Bulan dan Tata Cara PelaksanaannyaDitemui usai khotbah, ia mengungkapkan sebenarnya persiapan salat gerhana bulan kali ini cukup mepet. Pihaknya baru merapatkannya sekitar pukul 16.00 WIB tadi. Hal ini membuat jamaah yang mengikuti salat gerhana bulan kali ini lebih sedikit dari bisanya.’’Sebenarnya persiapan mendadak, tapi tidak masalah,’’ ujar dia.Gerhana bulan di Pati sendiri tidak kelihatan lantaran tertutup mendung. Berdasarkan perhitungan, gerhana sudah mulai sekitar pukul 15.03 WIB dan puncaknya pada pukul 17.59 WIB. Akhir gerhana diperkirakan pada pukul 20.56 WIB. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Masjid Agung Baitunnur (MAB) Pati menggelar salat gerhana bulan, Selasa (8/11/2022) malam. Serutusan jamaah mengikuti salat sunah ini.
Seksi Peribadatan MAB Pati KH Ahmad Rifai bertindak sebagai imam sekaligus khatib. Salat digelar usai salat maghrib.
Dalam khutbahnya ia mengatakan, gerhana merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. ’’Allah menunjukkan kekuasaan-Nya dengan adanya gerhana bulan. Semua planet berputar sesuai dengan orbitnya. Ini kuasa Allah. Mereka berputar tanpa bertabrakan,’’ kata dia.
Kiai Rifai pun berharap umat Islam tidak tertipu dengan alam semesta. Seharusnya, kejadian-kejadian di alam semesta ini membuat iman umat Islam semakin kuat.
’’Inilah salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah yang wajib kita ketahui. Bila bertabrakan maka terjadi bencana yang besar. Terjadi kiamat. Kita jangan tertipu dengan keadaan alam. Semua yang terjadi di alam semesta ini tidak terlepas dengan kuasa Allah,’’ ucap dia.
Baca: BMKG Nyatakan Gerhana Bulan Bisa Dilihat di Semua Wilayah Jateng, Termasuk Kudus
Kiai Rifai juga mengingatkan umat Islam untuk tidak mendustakan Allah. Apalagi menganggap fenomena gerhana dengan keyakinan-keyakinan di luar syariat Islam.
’’Maka jangan dustakan Allah dengan kejadian yang ada di dunia ini. Semoga kejadian gerhana ini mengingat kita atas kuasa Allah,’’ pungkas dia.
Baca: Ada Gerhana Bulan Total 8 November, Ini Hukum Salat Gerhana Bulan dan Tata Cara Pelaksanaannya
Ditemui usai khotbah, ia mengungkapkan sebenarnya persiapan salat gerhana bulan kali ini cukup mepet. Pihaknya baru merapatkannya sekitar pukul 16.00 WIB tadi. Hal ini membuat jamaah yang mengikuti salat gerhana bulan kali ini lebih sedikit dari bisanya.
’’Sebenarnya persiapan mendadak, tapi tidak masalah,’’ ujar dia.
Gerhana bulan di Pati sendiri tidak kelihatan lantaran tertutup mendung. Berdasarkan perhitungan, gerhana sudah mulai sekitar pukul 15.03 WIB dan puncaknya pada pukul 17.59 WIB. Akhir gerhana diperkirakan pada pukul 20.56 WIB.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi