Kamis, 20 November 2025


Banjir paling tinggi dampaknya yakni yang terjadi di Pati selatan, Rabu (30/11/2022) lalu. Banjir ini disebut-sebut beberapa kalangan merupakan yang terparah sejak beberapa tahun lalu. Padahal pada saat itu hujan turun tidak terlalu lama.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso menilai itu disebabkan oleh daya dukungan lingkungan yang kurang bagus.

Baca: Banjir Bandang Rusak Ratusan Rumah di Winong Pati

’’Hujannya kan tidak begitu deras. Tapi daya dukug lingkungan yang kurang bagus, maka terjadi bencana seperti ini,’’ kata dia.

Maka dari itu perlu adanya evaluasi menyeluruh tentang daya dukungan lingkungan terhadap masyarakat. Aktivitas tambang dan hutan sosial perlu dievaluasi keberadaannya.

’’Setahun ini sudah terjadi banyak bencana. Ini harus dijadikan bahan evakuasi, seberapa parah tingkat penggundulan hutan, galian tambang legal maupun ilegal,’’ tutur Narso.

Diketahui, Rabu (30/11/2022) lalu, terjadi banjir bandang di wilayah Pati selatan. Beberapa kecamatan terdampak, di antaranya Kecamatan Winong, Tambakromo, Kayen dan Kecamatan Gabus.
Diketahui, Rabu (30/11/2022) lalu, terjadi banjir bandang di wilayah Pati selatan. Beberapa kecamatan terdampak, di antaranya Kecamatan Winong, Tambakromo, Kayen dan Kecamatan Gabus.Baca: Banjir, Ratusan Warga Sinomwidodo Pati MengungsiRatusan rumah mengalami kerusakan mulai dari ringan hingga hanyut disapu banjir. Dua lansia di Sinomwidodo meninggal setelah mengalami hiportemia.Narso berharap kepada masyarakat Kabupaten Pati lainnya yang tidak terdampak banjir untuk membantu para korban. Menurutnya langkah itu bisa sedikit meringankan beban para korban.’’Untuk teman korban terdampak tetap semangat dan optimis. Untuk masyarakat keseluruhan saling membantu. Yang mempunyai uang lebih silahkan mendonasikan sebagian hartanya,’’ pungkas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler