Banjir di Batangan Pati Meluas
Umar Hanafi
Sabtu, 17 Desember 2022 09:28:49
Selain itu, banjir juga meluber ke Desa Klayusiwalan yang terletak di selatan Desa Ketitang Wetan. Sebagian rumah di desa itu ikut terendam banjir.
Warga Ketitang Wetan, Sujaid mengatakan, ketinggian banjir terus bertambah. Ini diakibatkan tanggul Sungai Widodaren bertambah jebol.
Baca: Banjir Rendam Jalan Pantura Pati-RembangTanggul yang sempat diperbaiki kembali jebol. Selain itu, tanggul di sisi lainnya juga ikut jebol. Total sekitar 13 meter tanggul yang jebol.
’’Banjir terus meluas hingga ke Desa Klayusiwalan. Aktifitas warga lumpuh,’’ ujar Sujaid.
Kepala Desa Ketitang Wetan, Ali Muntoha menambahkan, tanggul kembali jebol pada Jumat (16/12/2022) pukul 17.00 WIB. Pihaknya dan warga sempat memperbaiki tanggul itu. Namun, kembali jebol bahkan bertambah di titik lain lantaran intensitas hujan yang tinggi.
Akibatnya hampir seluruh rumah di desanya kebanjiran. Ketinggian air di desanya bervariasi mulai dari 50 cm hingga sekitar 1 meter. Selain rumah, jalan-jalan desa juga terendam banjir.
’’Tanggul jebolnya, (titiknya, red) sama kemarin. Ini tambah, tanggul kanan kiri enggak kuat sehingga jebol. Jebol sekitar 13 meter. 10 meter dan 3 meter. Hampir seluruh rumah. Ini masih tambah. 50 cm sampai 1 meter. Jalan desa 50-60 cm. Di rumah sampai 1 meter,’’ kata dia.
Baca: Tanggul Sungai Widodaren Pati Jebol, Ratusan Rumah Diterjang BanjirMeskipun demikian, lanjut dia, warga masih bertahan di rumah masing-masing. Mereka mengantisipasi banjir dengan menaikan prabotan rumah tangga agar tidak terendam dan terseret banjir.’’Masalah mengungsi warga tidak mau. (Mereka) mengatasi dengan menaikkan prabotan. Akses jalan tertutup. Pantura juga luber sampai ketinggian 20-30 cm. Sebagian rumah di Desa Klayusiwalan juga terkana banjir,’’ tutur dia.Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati maupun BBWS pun diminta melakukan langkah kongkrit untuk mengatasi banjir ini. Warga berharap, ini menjadi perhatian serius, pasalnya banjir ini menjadi banjir langganan setiap tahunnya. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Banjir di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah meluas. Hampir seluruh rumah di Desa itu terendam banjir, Sabtu (17/12/2022).
Selain itu, banjir juga meluber ke Desa Klayusiwalan yang terletak di selatan Desa Ketitang Wetan. Sebagian rumah di desa itu ikut terendam banjir.
Warga Ketitang Wetan, Sujaid mengatakan, ketinggian banjir terus bertambah. Ini diakibatkan tanggul Sungai Widodaren bertambah jebol.
Baca: Banjir Rendam Jalan Pantura Pati-Rembang
Tanggul yang sempat diperbaiki kembali jebol. Selain itu, tanggul di sisi lainnya juga ikut jebol. Total sekitar 13 meter tanggul yang jebol.
’’Banjir terus meluas hingga ke Desa Klayusiwalan. Aktifitas warga lumpuh,’’ ujar Sujaid.
Kepala Desa Ketitang Wetan, Ali Muntoha menambahkan, tanggul kembali jebol pada Jumat (16/12/2022) pukul 17.00 WIB. Pihaknya dan warga sempat memperbaiki tanggul itu. Namun, kembali jebol bahkan bertambah di titik lain lantaran intensitas hujan yang tinggi.
Akibatnya hampir seluruh rumah di desanya kebanjiran. Ketinggian air di desanya bervariasi mulai dari 50 cm hingga sekitar 1 meter. Selain rumah, jalan-jalan desa juga terendam banjir.
’’Tanggul jebolnya, (titiknya, red) sama kemarin. Ini tambah, tanggul kanan kiri enggak kuat sehingga jebol. Jebol sekitar 13 meter. 10 meter dan 3 meter. Hampir seluruh rumah. Ini masih tambah. 50 cm sampai 1 meter. Jalan desa 50-60 cm. Di rumah sampai 1 meter,’’ kata dia.
Baca: Tanggul Sungai Widodaren Pati Jebol, Ratusan Rumah Diterjang Banjir
Meskipun demikian, lanjut dia, warga masih bertahan di rumah masing-masing. Mereka mengantisipasi banjir dengan menaikan prabotan rumah tangga agar tidak terendam dan terseret banjir.
’’Masalah mengungsi warga tidak mau. (Mereka) mengatasi dengan menaikkan prabotan. Akses jalan tertutup. Pantura juga luber sampai ketinggian 20-30 cm. Sebagian rumah di Desa Klayusiwalan juga terkana banjir,’’ tutur dia.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati maupun BBWS pun diminta melakukan langkah kongkrit untuk mengatasi banjir ini. Warga berharap, ini menjadi perhatian serius, pasalnya banjir ini menjadi banjir langganan setiap tahunnya.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi