Sekretaris Desa Mintobasuki, Abdul Mustaji mengatakan banjir di desanya mulai datang pada Sabtu dini hari. Waktu itu Sungai Silugonggo yang melintasi desa ini meluap sehingga menggenangi rumah warga.
Saat itu, air bah terus meninggi. Hingga Sabtu siang ketinggian air di pekarangan mencapai 95 cm. Sementara ketinggian air di rumah sudah mencapai lebih dari 60 cm.
Beberapa warga pun masih bertahan. Namun sekitar 15 warga memilih mengungsi ke rumah kerabatnya.
’’Rumah yang tergenang hingga Sabtu siang sekitar 136. Setidaknya 15 warga mengungsi,’’ ujar dia kepada
.
Banjir juga menggenangi lahan persawahan. Sekitar 55 hektare sawah yang baru ditanami tergenang air. Selain itu, 45 hektare lahan perkarangan juga digenangi air.
Banjir juga menggenangi lahan persawahan. Sekitar 55 hektare sawah yang baru ditanami tergenang air. Selain itu, 45 hektare lahan perkarangan juga digenangi air.’’Pekarangan terendam banjir sekitar 45 hektare dengan kedalaman 20 cm sampai 95 cm, area tebu terendam banjir sekitar 12 hektare, jalan desa terendam sekitar 1.750 meter dengan kedalaman 10 sampai 75 cm,’’ tutur dia.Kerugian pertanian akibat banjir ini sekitar Rp 170 juta. Dengan rincian Rp 110 tanaman padi dan Rp 60 juta tanaman tebu.’’Balai Desa Mintobasuki, dua buah musala, bangun Mintobasuki dan bangunan SDN Mintobasuki 02 juga ikut kebanjiran,’’ pungkas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Bencana banjir di Kabupaten Pati juga terjadi di Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Sabtu (31/12/2022). Seratusan rumah dan fasilitas publik serta tempat ibadah di sana terendam banjir.
Sekretaris Desa Mintobasuki, Abdul Mustaji mengatakan banjir di desanya mulai datang pada Sabtu dini hari. Waktu itu Sungai Silugonggo yang melintasi desa ini meluap sehingga menggenangi rumah warga.
Saat itu, air bah terus meninggi. Hingga Sabtu siang ketinggian air di pekarangan mencapai 95 cm. Sementara ketinggian air di rumah sudah mencapai lebih dari 60 cm.
Baca: Banjir, 150 Rumah di Mustokoharjo Pati Tergenang
Beberapa warga pun masih bertahan. Namun sekitar 15 warga memilih mengungsi ke rumah kerabatnya.
’’Rumah yang tergenang hingga Sabtu siang sekitar 136. Setidaknya 15 warga mengungsi,’’ ujar dia kepada
Murianews.
Banjir juga menggenangi lahan persawahan. Sekitar 55 hektare sawah yang baru ditanami tergenang air. Selain itu, 45 hektare lahan perkarangan juga digenangi air.
’’Pekarangan terendam banjir sekitar 45 hektare dengan kedalaman 20 cm sampai 95 cm, area tebu terendam banjir sekitar 12 hektare, jalan desa terendam sekitar 1.750 meter dengan kedalaman 10 sampai 75 cm,’’ tutur dia.
Kerugian pertanian akibat banjir ini sekitar Rp 170 juta. Dengan rincian Rp 110 tanaman padi dan Rp 60 juta tanaman tebu.
’’Balai Desa Mintobasuki, dua buah musala, bangun Mintobasuki dan bangunan SDN Mintobasuki 02 juga ikut kebanjiran,’’ pungkas dia.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi