Banjir di Pati Mulai Berkurang, Tapi...
Umar Hanafi
Senin, 2 Januari 2023 15:00:54
Tujuh kecamatan itu yakni, Kecamatan Gabus, Juwana, Sukolilo, Pati, Jakenan, Margorejo dan Dukuhseti. Puluhan desa di beberapa kecamatan ini tergenang air banjir.
Pada Minggu (1/1/2023) lalu, banjir di Kabupaten Pati sempat melebar hingga 11 kecamatan. Banjir ini terjadi lantaran intensitas hujan yang tinggi di Kabupaten Pati dan sekitarnya sejak beberapa hari yang lalu.
Baca: Peduli Banjir, NU Pati Dirikan Dapur Umum’’Hujan intensitas tinggi dan cuaca ekstrim beberapa hari mengakibatkan DAS (daerah aliran sungai, red) di wilayah Kabupaten Pati tidak mampu menampung air hujan sehingga menggenangi beberapa kecamatan di Pati,’’ kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pati Martinus Budi Prasetya.
Intensitas hujan pun mulai menurun pada Minggu (1/1/2023) malam dan Senin (2/1/2023) pagi. Banjir di beberapa kecamatan pun mulai surut.
Meski begitu, banjir di Kecamatan Gabus justru malah makin tinggi. Ini dikarenakan air banjir mengalir ke Sungai Silugonggo dan membuat desa-desa yang dilewati sungai ini kebanjiran.
Setidaknya ada 14 desa di Kecamatan Gabus yang digenangi air. Salah satu yang terdampak cukup parah yakni Desa Banjarsari. Desa sudah mengalami kebanjiran sejak Sabtu (31/12/2022) lalu.’’Sampai sekarang, sudah tiga hari tapi air semakin bertambah. Di desa kita sebanyak 98 rumah terdiri dari 519 KK, dengan jumlah jiwa 1.553. Ketinggian air di dalam kampung mencapai 70 sampai 150 centimeter,’’ ungkap Kepala Desa (Kades) Banjarsari, Sudiman, secara terpisah.Dia menambahkan, Desa Banjarsari telah menjadi langanan banjir setiap tahunnya. Sebab menurut dia, desa yang terletak di bantaran sungai Silugonggo itu secara geografis berada di kawasan hilir.’’Air dari atas turunnya di Banjarsari ini sehingga semakin hari semakin bertambah. Banjir di Banjarsari rutin, setiap tahun pasti ada banjir. Warga Banjarsari karena udah sering kebanjiran, jadi tidak ada yang mengungsi dan membuat tempat menaruh barang di dalam rumah,’’ tandas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Wilayah yang tergenang banjir di Kabupaten Pati, Jawa Tengah mulai berkurang, Senin (2/1/2023). Berdasarkan data BPBD Pati, kini tinggal tujuh kecamatan yang tergenang banjir.
Tujuh kecamatan itu yakni, Kecamatan Gabus, Juwana, Sukolilo, Pati, Jakenan, Margorejo dan Dukuhseti. Puluhan desa di beberapa kecamatan ini tergenang air banjir.
Pada Minggu (1/1/2023) lalu, banjir di Kabupaten Pati sempat melebar hingga 11 kecamatan. Banjir ini terjadi lantaran intensitas hujan yang tinggi di Kabupaten Pati dan sekitarnya sejak beberapa hari yang lalu.
Baca: Peduli Banjir, NU Pati Dirikan Dapur Umum
’’Hujan intensitas tinggi dan cuaca ekstrim beberapa hari mengakibatkan DAS (daerah aliran sungai, red) di wilayah Kabupaten Pati tidak mampu menampung air hujan sehingga menggenangi beberapa kecamatan di Pati,’’ kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pati Martinus Budi Prasetya.
Intensitas hujan pun mulai menurun pada Minggu (1/1/2023) malam dan Senin (2/1/2023) pagi. Banjir di beberapa kecamatan pun mulai surut.
Meski begitu, banjir di Kecamatan Gabus justru malah makin tinggi. Ini dikarenakan air banjir mengalir ke Sungai Silugonggo dan membuat desa-desa yang dilewati sungai ini kebanjiran.
Setidaknya ada 14 desa di Kecamatan Gabus yang digenangi air. Salah satu yang terdampak cukup parah yakni Desa Banjarsari. Desa sudah mengalami kebanjiran sejak Sabtu (31/12/2022) lalu.
’’Sampai sekarang, sudah tiga hari tapi air semakin bertambah. Di desa kita sebanyak 98 rumah terdiri dari 519 KK, dengan jumlah jiwa 1.553. Ketinggian air di dalam kampung mencapai 70 sampai 150 centimeter,’’ ungkap Kepala Desa (Kades) Banjarsari, Sudiman, secara terpisah.
Dia menambahkan, Desa Banjarsari telah menjadi langanan banjir setiap tahunnya. Sebab menurut dia, desa yang terletak di bantaran sungai Silugonggo itu secara geografis berada di kawasan hilir.
’’Air dari atas turunnya di Banjarsari ini sehingga semakin hari semakin bertambah. Banjir di Banjarsari rutin, setiap tahun pasti ada banjir. Warga Banjarsari karena udah sering kebanjiran, jadi tidak ada yang mengungsi dan membuat tempat menaruh barang di dalam rumah,’’ tandas dia.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi
