Camat Kayen, Tri Wijanarko mengatakan, desa-desa yang masih tergenang banjir yakni Desa Srikaton, Pasuruhan, Pesagi dan Boloagum. Ketinggian air di desa-desa ini bervariasi antara 10 cm hingga 1,5 m.
Ribuan warga pun terdampak. Meskipun demikian, kebanyakan warga masih bertahan di rumah masing-masing.
’’Ketinggian air bervariasi. Kalau untuk Dukuh Donomulyo Srikaton masih terisolasi. Makanya kemarin (4/1/2023) bantuan dari korpri kami larikan ke sana,’’ ujar dia saat ditemui di Balai Desa Pasuruhan.
Posko-posko tanggap darurat didirikan di balai desa masing-masing. Para warga masih membutuhkan bantuan sembako maupun makanan.
’’Penanganan kami meminta bantuan dari berbagai instansi. kami juga mendirikan posko-posko di balai desa yang terdampak,’’ ujar dia.
’’Penanganan kami meminta bantuan dari berbagai instansi. kami juga mendirikan posko-posko di balai desa yang terdampak,’’ ujar dia.Kepala Desa Pasuruhan Nurul Huda menambahkan, di desanya setidaknya 369 rumah terendam dan 765 rumah terdampak atau terisolasi. Sebanyak 9 orang mengungsi di rumah kerabatnya.Selain rumah, banjir juga menggenangi pekarangan dan lahan pertanian, serta menerjang tambak ikan. Sekitar 536 hektere lahan persawahan tergenang.’’Ketinggian air di dalam rumah 15 cm bahkan ada yang 40 cm. Kalau di luar rumah (lahan persawahan) sampai 1,5 meter. Ada lima RT,’’ ujar dia.https://youtu.be/s1Ytt_RGro0Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Banjir masih menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (5/1/2023). Ratusan rumah masih terendam sejak Sabtu (31/12/2022).
Camat Kayen, Tri Wijanarko mengatakan, desa-desa yang masih tergenang banjir yakni Desa Srikaton, Pasuruhan, Pesagi dan Boloagum. Ketinggian air di desa-desa ini bervariasi antara 10 cm hingga 1,5 m.
Ribuan warga pun terdampak. Meskipun demikian, kebanyakan warga masih bertahan di rumah masing-masing.
’’Ketinggian air bervariasi. Kalau untuk Dukuh Donomulyo Srikaton masih terisolasi. Makanya kemarin (4/1/2023) bantuan dari korpri kami larikan ke sana,’’ ujar dia saat ditemui di Balai Desa Pasuruhan.
Baca: Pati Raya Banjir, JMPPK: ESDM dan Penambang Harus Bertanggungjawab!
Posko-posko tanggap darurat didirikan di balai desa masing-masing. Para warga masih membutuhkan bantuan sembako maupun makanan.
’’Penanganan kami meminta bantuan dari berbagai instansi. kami juga mendirikan posko-posko di balai desa yang terdampak,’’ ujar dia.
Kepala Desa Pasuruhan Nurul Huda menambahkan, di desanya setidaknya 369 rumah terendam dan 765 rumah terdampak atau terisolasi. Sebanyak 9 orang mengungsi di rumah kerabatnya.
Selain rumah, banjir juga menggenangi pekarangan dan lahan pertanian, serta menerjang tambak ikan. Sekitar 536 hektere lahan persawahan tergenang.
’’Ketinggian air di dalam rumah 15 cm bahkan ada yang 40 cm. Kalau di luar rumah (lahan persawahan) sampai 1,5 meter. Ada lima RT,’’ ujar dia.
https://youtu.be/s1Ytt_RGro0
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi