Salah satu warga Pasuruhan, Kecamatan Kayen, Umi Hanik (49) mengaku sudah mulai gatal-gatal akibat banjir yang tak kunjung surut. Warga lainnya juga mengaku mengalami pilek dan masuk angin.
’’Sudah mulai pilek, masuk angin, gatal-gatal atau rangen (penyakit kulit),’’ ujar dia ketika ditemui
di lokasi banjir, Kamis (5/1/2023).
Ditemui terpisah, Kepala Desa Pasuruhan Nurul Huda membenarkan itu. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan petugas Puskesmas Kayen agar ada penanganan.
’’Banyak warga yang mengalami gatal-gatal. Alhamdulillah kemarin petugas Puskesmas sudah mendatangi kami untuk memberikan obat-obatan,’’ kata dia.
Diketahui, banjir di Desa Pasuruhan sudah terjadi sejak Sabtu (31/1/2022) lalu. Banjir ini menerjang ratusan rumah.
Setidaknya 369 rumah terendam dan 765 rumah terdampak atau terisolasi. Sebanyak 9 orang mengungsi di rumah kerabatnya.Selain menggenangi rumah, banjir juga menggenangi pekarangan dan lahan pertanian serta menerjang tambak ikan. Sekitar 536 hektere lahan persawahan tergenang dan 10 hektare tambak ikan terdampak.Ketinggian air bervariasi, di dalam rumah sekitar 15 cm hingga 40 cm. Sedangkan di lahan persawahan ketinggian air mencapai 1,5 meter.Selain menerjang Pasuruhan, banjir ini juga menerjang puluhan desa di Kabupaten Pati. Di antaranya Desa Mintobasuki (Gabus), Ngastorejo (Jekenan), Kasiyan (Sukolilo), Tluwah (Juwana) dan beberapa desa lainnya. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Banjir di Kabupaten Pati, Jawa Tengah sudah memasuki hari keenam atau sejak Sabtu (31/12/2023) hingga Kamis (5/1/2023). Warga pun mulai mengeluhkan terserang berbagai penyakit.
Salah satu warga Pasuruhan, Kecamatan Kayen, Umi Hanik (49) mengaku sudah mulai gatal-gatal akibat banjir yang tak kunjung surut. Warga lainnya juga mengaku mengalami pilek dan masuk angin.
’’Sudah mulai pilek, masuk angin, gatal-gatal atau rangen (penyakit kulit),’’ ujar dia ketika ditemui
Murianews di lokasi banjir, Kamis (5/1/2023).
Baca: Banjir Masih Genangi Sejumlah Desa di Kayen Pati
Ditemui terpisah, Kepala Desa Pasuruhan Nurul Huda membenarkan itu. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan petugas Puskesmas Kayen agar ada penanganan.
’’Banyak warga yang mengalami gatal-gatal. Alhamdulillah kemarin petugas Puskesmas sudah mendatangi kami untuk memberikan obat-obatan,’’ kata dia.
Diketahui, banjir di Desa Pasuruhan sudah terjadi sejak Sabtu (31/1/2022) lalu. Banjir ini menerjang ratusan rumah.
Setidaknya 369 rumah terendam dan 765 rumah terdampak atau terisolasi. Sebanyak 9 orang mengungsi di rumah kerabatnya.
Selain menggenangi rumah, banjir juga menggenangi pekarangan dan lahan pertanian serta menerjang tambak ikan. Sekitar 536 hektere lahan persawahan tergenang dan 10 hektare tambak ikan terdampak.
Ketinggian air bervariasi, di dalam rumah sekitar 15 cm hingga 40 cm. Sedangkan di lahan persawahan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Selain menerjang Pasuruhan, banjir ini juga menerjang puluhan desa di Kabupaten Pati. Di antaranya Desa Mintobasuki (Gabus), Ngastorejo (Jekenan), Kasiyan (Sukolilo), Tluwah (Juwana) dan beberapa desa lainnya.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi