Rabu, 19 November 2025


’’Tanggap darurat bencana. Kami belum menetapkan,’’ ujar Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro kepada awak media.

Ia beralasan, meski belum ditetapkan pada status tanggap darurat bencana, banjir yang melanda bisa ditangani.

’’Tanggap darurat harus ada evaluasi yang jelas. Saat ini kan sudah kami tangani. Kami yakin bisa menangani ini tanpa status tanggap darurat,’’ kata dia.

Baca: Banjir di Pati Masih Tinggi, Bantuan Logistik Dirasa Kurang

Saat ini, pihaknya fokus melakukan penanganan dengan menyuplai logistik kepada para korban banjir. Ia mengklaim logistik sudah mencukupi untuk para korban.

’’InsyaAllah cukup. Kami menyiapkan (logistik, red), di samping itu ada Pemerintah Provinsi, ada juga dari CSR-CSR,’’ ungkap dia.

Namun, ia tidak bisa menjawab ketika ditanya terkait data warga yang terdampak dan berapa logistik yang telah disiapkan. Ia juga tak mengetahui secara pasti berapa jumlah pengungsi akibat banjir di Kabupaten Pati.

’’Jadi kalau detailnya, itu naik turun. Yang paling banyak. Itukan masyarakat enggan meninggalkan rumah. Karena banyak barang-barang yang berharga (di rumah, red),’’ kata dia.Dihubungi terpisah, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Martinus Budi Prasetyo mengaku saat ini pihaknya belum memperbarui data banjir di Kabupaten Pati.’’Belum ada update (perbaruan, red) sejak tanggal 4 Januari 2023 kemarin. Mohon maaf,’’ kata dia, Sabtu (7/1/2023).Sementara itu, beberapa desa yang tergenang banjir mengaku masih kekurangan bantu logistik. Ini membuat tidak semua warga mendapatkan bantuan makanan.’’(Bantuan) logistik nasi bungkus satu hari belum menyukupi satu desa. Beberapa hari ini satu rumah diberikan 2-3 nasi bungkus. Padahal ada satu rumah beranggotakan lima orang, kadang enam orang,’’ tutur Sekretaris Desa Mintobasuki Abdul Mustaji. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler