Rabu, 19 November 2025


Beberapa anggota PPDI Pati pun menunjukkan cara membatik dengan metode ciprat di sekretariatnya. Puluhan siswa kelas XII SMPN 5 Pati tampak antusias mengamati dan mencoba membatik dengan metode ini.

Guru IPS SMPN 5 Pati yang menjadi Ketua Proyek Batik Ciprat, Dono Riyanto mengatakan, kegiatan ini merupakan implementasi kurikulum merdeka belajar dan pelajar Pancasila.

’’Ada tiga proyek. Salah satu projek batik ciprat. Kami menggandeng PPDI karena memiliki keterampilan soal batik ciprat,’’ ujar dia.

Ia mengatakan, mulanya pihaknya mengetahui PPDI Pati mempunyai produk batik ciprat dari media massa. Setelah itu ia mencari informasi lebih lanjut dan menjalin kerjasama.

Baca: Ada Pameran Perguruan Tinggi, Gedung KORPRI Pati Diserbu Siswa SMA

Di samping mengenal dan belajar membatik metode ciprat, anak-anak didiknya juga belajar mengenai kewirausahaan dalam kegiatan ini. Para siswa juga diasah kreativitasnya.

’’Agar siswa mau dan mampu berlatih dalam kewirausahaan. Ada kreativitas, kerjasama dan keterampilan untuk membuat karya seni. Nanti di tampilkan pada Februari akhir,’’ tutur dia.
’’Agar siswa mau dan mampu berlatih dalam kewirausahaan. Ada kreativitas, kerjasama dan keterampilan untuk membuat karya seni. Nanti di tampilkan pada Februari akhir,’’ tutur dia.Ketua PPDI Pati, Suratno menambahkan, sebelumnya, pihaknya membekali para siswa pemahaman secara teori tentang batik ciprat. Mulai Senin (9/1/2023) pihaknya memberikan praktek membatik dengan metode ini.’’Bulan lalu kami berikan materi ke siswa. Lalu, ini ada praktek. Mereka melihat ada yang beda dengan batik kami, sehingga kita kerja sama,’’ kata dia.Menurutnya, membatik dengan metode ini sangat mudah. Bahkan anak berkebutuhan khusus bisa menerapkan metode batik ciprat.’’Ini sangat mudah. Penyandang autis malah bagus. Ini siswa satu hari bisa. Hanya saja mungkin tangan masih kaku sehingga perlu terus menerus agar terbiasa,’’ ujar dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler