Kamis, 20 November 2025


Salah satunya, rumah Mugiyaton. Tempat tinggalnya terpaksa dibongkar untuk menghindari kerusakan yang lebih parah. Di bantu ayahnya, Ratemo, Mugiyaton sibuk membongkar bangunan rumahnya.

Rumah Mugiyaton sendiri miring akibat fenomena tanah gerak. Sebagian lantainya naik sekitar 80 cm. Ia sempat menyangga rumahnya agar tidak roboh. Namun, karena khawatir roboh, akhirnya dibongkar.

Ratemo menceritakan, sebelum tanah gerak terjadi, Senin (9/1/2023), hujan deras mengguyur wilayah tempat tinggalnya. Di tengah hujan itu kemudian muncul suara gemuruh.

Baca: Tanah Gerak, 30 Rumah di Beketel Pati Rusak

’’Kejadian hari Senin pagi, ada hujan, kemudian muncul suara gemuruh. Ternyata rumahnya naik. Rata-rata kerusakan di lantai dan dinding. Paling parah ya sini. Kalau tidak dibongkar rusak, roboh,’’ tutur dia, Selasa (17/1/2023).

Selain rumah anaknya, rumahnya juga mengalami kerusakan di bagian dapur belakang. Lantainya retak-retak dan terancam longsor. Meski demikian, ia masih tinggal di rumahnya.

Sedangkan, Mugoyaton, anaknya terpaksa mengungsi ke rumah saudara. Sebab, rumahnya dibongkar paksa.
Sedangkan, Mugoyaton, anaknya terpaksa mengungsi ke rumah saudara. Sebab, rumahnya dibongkar paksa.Dari 30 rumah yang rusak akibat tanah gerak, empat di antaranya rusak berat. Sisanya, hanya rusak ringan. Rata-rata kerusakan terletak di dinding dan lantai rumah. Keselamatan warga pun terancam.’’Hari Senin (9/1/2023) dan Selasa (10/1/2023). Selasa pagi dibongkar. Semalamnya hujan deras. Ini tanahnya ke atas. Rumah (saya menjadi) miring dan mau roboh. Terus, bapak saya menahan dengan kayu. Terus hari selasa dibongkar. Pegawai PLN dan wifi dihubungi agar dicopot,’’ imbuh Mugiyaton.Ia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki rumahnya. Pada Rabu (11/1/2023) lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati sudah meninjau lokasi.’’Mereka juga memberikan bantuan. Namun bantuan yang diberikan baru logistik berupa mi instan,’’ ujarnya.https://youtu.be/SvsKCqW6QZYReporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler