Jalan yang rusak dan berlubang itu setidaknya sepanjang sekitar 1 kilometer. Selain lubang, jalan juga dipenuhi lumpur. Meskipun demikian, hingga kini belum ada perbaikan.
Beberapa pengendara sempat terjatuh lantaran banyaknya lubang di jalan rusak ini. Mereka tidak melihat ada lubang lantaran permukaan jalan digenangi air berlumpur. Warga pun jengkel dan melakukan aksi sebagai wujud protes.
”Jalan ini rusak sekitar 1 kilometer. Sudah satu tahun lebih. Jadi kita tanam pohon pisang sebagai protes,” ujar salah satu warga, Kasiyanto.
Warga berharap ada penanganan dan perbaikan jalan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati. Pasalnya selain sering memakan korban, jalan rusak ini juga menghambat perekonomian warga.
”Semoga cepat diperbaiki. Jalan rusak ini meresahkan. Apalagi saat musim hujan seperti ini merusakan tambah. Lubang jalan juga tertutup air jadi pengendara
”Semoga cepat diperbaiki. Jalan rusak ini meresahkan. Apalagi saat musim hujan seperti ini merusakan tambah. Lubang jalan juga tertutup air jadi pengendara
lihat lubang jalan,” pungkas dia.
Sementara itu pada Rabu (1/2/2023) lalu, Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengatakan jalan alternatif Pati-Rembang beberapa titik memang perlu perbaikan. Namun ia tak menjelaskan kapan perbaikan dilakukan.”(Jalan) yang lainnya akan kita komunikasi lagi (perbaikannya). Jalan alternatif ini untuk kendaraan kecil. Kendaraan berat tidak lewatkan situ karena lebar dan kelas jalannya ndak memungkinkan,” ujar Henggar. Reporter: Umar HanafiEditor: Cholis Anwar
Murianews, Pati – Puluhan warga Desa Tompomulyo, Kecamatan Batangan, Pati, Jawa Tengah (Jateng), berbondong-bondong menanam pohon pisang di Jalan alternatif Pati-Rembang, Minggu (5/2/2023). Mereka memprotes lantara jalan di desanya itu rusak parah.
Jalan yang rusak dan berlubang itu setidaknya sepanjang sekitar 1 kilometer. Selain lubang, jalan juga dipenuhi lumpur. Meskipun demikian, hingga kini belum ada perbaikan.
Beberapa pengendara sempat terjatuh lantaran banyaknya lubang di jalan rusak ini. Mereka tidak melihat ada lubang lantaran permukaan jalan digenangi air berlumpur. Warga pun jengkel dan melakukan aksi sebagai wujud protes.
Baca:
Dikeluhkan, Jalan Rusak di Jepara Bakal Diperbaiki Bertahap
”Jalan ini rusak sekitar 1 kilometer. Sudah satu tahun lebih. Jadi kita tanam pohon pisang sebagai protes,” ujar salah satu warga, Kasiyanto.
Warga berharap ada penanganan dan perbaikan jalan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati. Pasalnya selain sering memakan korban, jalan rusak ini juga menghambat perekonomian warga.
”Semoga cepat diperbaiki. Jalan rusak ini meresahkan. Apalagi saat musim hujan seperti ini merusakan tambah. Lubang jalan juga tertutup air jadi pengendara
ndak lihat lubang jalan,” pungkas dia.
Baca:
Jalan Rusak di Tlogowungu Pati Sering Sebabkan Kecelakaan
Sementara itu pada Rabu (1/2/2023) lalu, Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengatakan jalan alternatif Pati-Rembang beberapa titik memang perlu perbaikan. Namun ia tak menjelaskan kapan perbaikan dilakukan.
”(Jalan) yang lainnya akan kita komunikasi lagi (perbaikannya). Jalan alternatif ini untuk kendaraan kecil. Kendaraan berat tidak lewatkan situ karena lebar dan kelas jalannya ndak memungkinkan,” ujar Henggar.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Cholis Anwar