Minyakita Langka di Pati, 900 Karton Ludes Diserbu Pembeli
Umar Hanafi
Senin, 13 Februari 2023 14:01:09
Salah satu distributor Minyakita di Pati, Rudi Sulistiantono mengatakan minyak goreng jenis ini sulit didapatkan sejak tiga bulan terakhir. Dalam sepekan, pihaknya hanya mendapatkan jatah 800 karton hingga 1.800 karton. Jumlah itu bisa habis dalam sekejap.
’’Stoknya untuk tiga bulan terakhir ini memang agak tersendat. Dari pabrik itu satu minggu mendapatkan satu truk (800-900 karton minyak goreng) sampai dua truk. Itu pun dalam setengah jam sudah habis langsung,’’ tutur pemilik Toko Fatimah itu.
Baca: Fakta-Fakta Mobil Nyasar di Hutan Tambakromo PatiPihaknya menjual minyak goreng ini dengan harga Rp 140 ribu hingga Rp 145 ribu per karton atau sekitar Rp 12 ribu per liter. Harga itu lebih rendah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 14.500 per liter.
’’Karena kurang ini ya saya cukupkan untuk yang Pati saja. Itu saja masih kurang. Kalau pembeli dari luar Pati ada, dari Rembang tapi dibatasi 50 karton,’’ kata dia.
Sementara itu, salah satu pengecer, Supri mengaku kesulitan mendapatkan minyakita. Terakhir, warga Kabupaten Pati ini mendapatkan Minyakita sekitar 2-3 minggu lalu. Itu pun sudah habis beberapa hari setelahnya.
Sementara itu, salah satu pengecer, Supri mengaku kesulitan mendapatkan minyakita. Terakhir, warga Kabupaten Pati ini mendapatkan Minyakita sekitar 2-3 minggu lalu. Itu pun sudah habis beberapa hari setelahnya.’’Saya ngambil tergantung, kalau stoknya ramai ya ngambil banyak. Kalau sedikit yang ngambilnya sedikit. Memang Minyakita laku. Sudah tidak mendapatkan Minyakita sekitar 2-3 minggu. Itu pun kalau dapat dari luar itu harganya sudah tinggi. Susah,’’ kata dia.Ia pun bersyukur mendapatkan 15 karton di Toko Fatimah. Ia berharap minyak goreng ini kembali mudah didapatkan mengingat harga minyak goreng merek lainnya sudah melambung tinggi.’’Kalau di luar ya dapat harga (Minyakita) Rp 170-175 ribu per karton. Peminatnya banyak. Sehari bisa menjual 5-10 liter,’’ pungkas dia.https://youtu.be/fsgOttfYUrEReporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati - Kelangkaan Minyakita membuat minyak goreng dari Kementerian Perdagangan itu menjadi rebutan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Sebanyak 900 karton minyakita diserbu pembeli, Senin (13/2/2023).
Salah satu distributor Minyakita di Pati, Rudi Sulistiantono mengatakan minyak goreng jenis ini sulit didapatkan sejak tiga bulan terakhir. Dalam sepekan, pihaknya hanya mendapatkan jatah 800 karton hingga 1.800 karton. Jumlah itu bisa habis dalam sekejap.
’’Stoknya untuk tiga bulan terakhir ini memang agak tersendat. Dari pabrik itu satu minggu mendapatkan satu truk (800-900 karton minyak goreng) sampai dua truk. Itu pun dalam setengah jam sudah habis langsung,’’ tutur pemilik Toko Fatimah itu.
Baca: Fakta-Fakta Mobil Nyasar di Hutan Tambakromo Pati
Pihaknya menjual minyak goreng ini dengan harga Rp 140 ribu hingga Rp 145 ribu per karton atau sekitar Rp 12 ribu per liter. Harga itu lebih rendah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 14.500 per liter.
’’Karena kurang ini ya saya cukupkan untuk yang Pati saja. Itu saja masih kurang. Kalau pembeli dari luar Pati ada, dari Rembang tapi dibatasi 50 karton,’’ kata dia.
Sementara itu, salah satu pengecer, Supri mengaku kesulitan mendapatkan minyakita. Terakhir, warga Kabupaten Pati ini mendapatkan Minyakita sekitar 2-3 minggu lalu. Itu pun sudah habis beberapa hari setelahnya.
’’Saya ngambil tergantung, kalau stoknya ramai ya ngambil banyak. Kalau sedikit yang ngambilnya sedikit. Memang Minyakita laku. Sudah tidak mendapatkan Minyakita sekitar 2-3 minggu. Itu pun kalau dapat dari luar itu harganya sudah tinggi. Susah,’’ kata dia.
Ia pun bersyukur mendapatkan 15 karton di Toko Fatimah. Ia berharap minyak goreng ini kembali mudah didapatkan mengingat harga minyak goreng merek lainnya sudah melambung tinggi.
’’Kalau di luar ya dapat harga (Minyakita) Rp 170-175 ribu per karton. Peminatnya banyak. Sehari bisa menjual 5-10 liter,’’ pungkas dia.
https://youtu.be/fsgOttfYUrE
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi