Kesal Jalan Rusak, Akses Perum Griya Kirana Mas 3 Pati Diportal Warga
Umar Hanafi
Kamis, 16 Februari 2023 17:02:18
Aksi itu buntut kekesalan warga. Pasalnya, pengembangan perumahan tersebut mambuat jalan desa dan saluran air di sana rusak.
Dipasangnya portal itu membuat alat berat dan kendaraan pengangkut material untuk pengembangan parumahan tersebut tak bisa masuk.
Akibat itu, Satpol PP Kabupaten Pati turun tangan dan mencoba membuka portal pada Rabu (15/2/2023). Namun ada perlawanan dari warga sehingga pembukaan portal urung dilakukan.
Ketua RT 2 RW 2 Desa Muktiharjo, Ladi mengungkapkan, warga menuntut pada pengembang perumahan itu untuk memperbaiki jalan desa dan saluran air.
’’(Kami) ada rapat, pemuda meminta jalan diperbaiki. Tetapi malah pihak pengembangan tidak datang dan ke sini membawa Satpol PP. Material ndak boleh masuk. Kalau sudah diperbaiki sudah boleh lewat. Hingga saat ini kami tidak ditemui pihak pengembang,’’ tutur Ladi, Kamis (16/2/2023).
Baca: Rembukan di Pati, Nelayan Pantura Diminta Tingkatkan Keselamatan BerlayarIa mengatakan, beberapa waktu lalu ada undangan dari kantor kecamatan mengundang pihak pengembang, pemerintah desa, dan warga untuk mencari jalan keluar. Namun pihak Pemdes maupun warga tak menghadiri.
’’Kemarin ada undangan di kecamatan, tapi kami tidak datang. Karena tidak ada kertas undangannya. Undangan lewat HP kok. Tidak ada stempelnya,’’ tandas Ladi.
Sementara itu penanggungjawab Griya Griya Kirana Mas, Johan Haba mengatakan siap memperbaiki akses jalan tersebut. Begitu juga saluran air. Ia pun mempertanyakan sikap warga itu.
’’Kita sudah diundang rapat dengan warga desa (di kecamatan), intinya dari kami siap memperbaiki jalan desa dan salurannya dalam bentuk CSR. Kita meminta (CSR) harus tercatat. Kita tidak menutup mata terhadap lingkungan,’’ kata dia, terpisah.Perbaikan bakal dilakukan setelah adanya kesepakatan dengan pihak warga. Ia juga menyayangkan warga tidak hadir dalam pertemuan di kantor kecamatan beberapa waktu lalu.’’Kalau jalan sudah diperbaiki, apalagi yang diminta kan? Perbaikan jalan kurang lebih 250 meter. Perbaikan nanti setelah
deal ada warga kami siap. Perbaikan asalkan tidak menutup akses dan tercatat sebagai CSR ini tercatat seperti di daerah lain, Jepara dan Batang,’’ ungkap dia.Johan mengatakan, akibat penutupan ini, pihaknya mengalami kerugian. Pembangunan puluhan unit rumah di perumahan Griya Kirana Mas 3 terbengkalai sejak 2 pekan lalu.’’Ketika ada penutupan jalan yang dirugikan pihak kita sendiri. Padahal perumahan itu bersubsidi, program pemerintah. Sebanyak 120 pekerja tidak kerja. Pekerjaan terhenti lebih dua pekan,’’ ucap dia.Pihaknya pun meminta ketegasan dari pemerintah daerah (Pemda) sehingga Satpol PP Kabupaten Pati turun untuk mencabut portal dari warga.’’Maka kami meminta mediasi dari Permukiman dan digelar rapat di kantor kecamatan. Sayangnya pihak pemerintah desa maupun warga ndak hadir. Seharusnya kalau kemarin ada (pihak warga), selesai permasalahan,’’ ujarnya.https://youtu.be/eOAjoQqjgQUReporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Warga RT 2 RW 2 Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, memasangi portal di akses jalan masuk perumahan Griya Kirana Mas 3.
Aksi itu buntut kekesalan warga. Pasalnya, pengembangan perumahan tersebut mambuat jalan desa dan saluran air di sana rusak.
Dipasangnya portal itu membuat alat berat dan kendaraan pengangkut material untuk pengembangan parumahan tersebut tak bisa masuk.
Akibat itu, Satpol PP Kabupaten Pati turun tangan dan mencoba membuka portal pada Rabu (15/2/2023). Namun ada perlawanan dari warga sehingga pembukaan portal urung dilakukan.
Ketua RT 2 RW 2 Desa Muktiharjo, Ladi mengungkapkan, warga menuntut pada pengembang perumahan itu untuk memperbaiki jalan desa dan saluran air.
’’(Kami) ada rapat, pemuda meminta jalan diperbaiki. Tetapi malah pihak pengembangan tidak datang dan ke sini membawa Satpol PP. Material ndak boleh masuk. Kalau sudah diperbaiki sudah boleh lewat. Hingga saat ini kami tidak ditemui pihak pengembang,’’ tutur Ladi, Kamis (16/2/2023).
Baca: Rembukan di Pati, Nelayan Pantura Diminta Tingkatkan Keselamatan Berlayar
Ia mengatakan, beberapa waktu lalu ada undangan dari kantor kecamatan mengundang pihak pengembang, pemerintah desa, dan warga untuk mencari jalan keluar. Namun pihak Pemdes maupun warga tak menghadiri.
’’Kemarin ada undangan di kecamatan, tapi kami tidak datang. Karena tidak ada kertas undangannya. Undangan lewat HP kok. Tidak ada stempelnya,’’ tandas Ladi.
Sementara itu penanggungjawab Griya Griya Kirana Mas, Johan Haba mengatakan siap memperbaiki akses jalan tersebut. Begitu juga saluran air. Ia pun mempertanyakan sikap warga itu.
’’Kita sudah diundang rapat dengan warga desa (di kecamatan), intinya dari kami siap memperbaiki jalan desa dan salurannya dalam bentuk CSR. Kita meminta (CSR) harus tercatat. Kita tidak menutup mata terhadap lingkungan,’’ kata dia, terpisah.
Perbaikan bakal dilakukan setelah adanya kesepakatan dengan pihak warga. Ia juga menyayangkan warga tidak hadir dalam pertemuan di kantor kecamatan beberapa waktu lalu.
’’Kalau jalan sudah diperbaiki, apalagi yang diminta kan? Perbaikan jalan kurang lebih 250 meter. Perbaikan nanti setelah
deal ada warga kami siap. Perbaikan asalkan tidak menutup akses dan tercatat sebagai CSR ini tercatat seperti di daerah lain, Jepara dan Batang,’’ ungkap dia.
Johan mengatakan, akibat penutupan ini, pihaknya mengalami kerugian. Pembangunan puluhan unit rumah di perumahan Griya Kirana Mas 3 terbengkalai sejak 2 pekan lalu.
’’Ketika ada penutupan jalan yang dirugikan pihak kita sendiri. Padahal perumahan itu bersubsidi, program pemerintah. Sebanyak 120 pekerja tidak kerja. Pekerjaan terhenti lebih dua pekan,’’ ucap dia.
Pihaknya pun meminta ketegasan dari pemerintah daerah (Pemda) sehingga Satpol PP Kabupaten Pati turun untuk mencabut portal dari warga.
’’Maka kami meminta mediasi dari Permukiman dan digelar rapat di kantor kecamatan. Sayangnya pihak pemerintah desa maupun warga ndak hadir. Seharusnya kalau kemarin ada (pihak warga), selesai permasalahan,’’ ujarnya.
https://youtu.be/eOAjoQqjgQU
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi