UMKM Pati Kesulitan Tembus Toko Berjejaring
Umar Hanafi
Kamis, 16 Februari 2023 18:05:42
Padahal berdasarkan peraturan di Kabupaten Pati, produk yang dijajakan di toko modern minimal 5 persen dari UMKM Kabupaten Pati. Kondisi itu pun disayangkan.
’’Ada 200 UMKM/IKM yang berminat. Produk mereka belum bisa semuanya. Semoga bisa disebarluaskan. Perda ada 5 persen untuk UMKM. Memang semunya butuh proses dan kerjasama,’’ ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pati Hadi Santoso.
Baca: Kesal Jalan Rusak, Akses Perum Griya Kirana Mas 3 Pati Diportal WargaDisperindag Kabupaten Pati pun menggelar Pelatihan dan Edukasi Pemenuhan Persyaratan Memasarkan Produk Melalui Toko Swalayan Alfamart di aula setempat, Kamis (16/2/2023).
Diharapkan dari pelatihan itu semakin banyak UMKM di Kabupaten Pati yang bisa menembus toko berjejaring. Dengan demikian, pemasaran UMKM ini menjadi lebih terbantu.
’’Hari ini dari teman-teman mendapatkan pelatihan bagaiamana bisa masuk menjadi mitra Alfamart. Yang lebih penting perizinan, standar, halal agar bisa masuk ke ritel modern,’’ kata Hadi.
Sementara itu, Regional Corcom Manager PT Sumber Alfaria Trijaya, Muhammad Faruq Asrori mengatakan pihaknya siap ikut memberdayakan UMKM Pati.
Sementara itu, Regional Corcom Manager PT Sumber Alfaria Trijaya, Muhammad Faruq Asrori mengatakan pihaknya siap ikut memberdayakan UMKM Pati.Ia menyadari baru sedikit UMKM Pati yang masuk retailnya. Menurutnya, itu dikarenakan belum adanya komunikasi yang baik antara UMKM, dinas terkait dan pihaknya.’’Belum ada komunikasi, Alfamart itu pemberdayaan UMKM. Kita ingin tumbuh bersama. Kami berharap ada UMKM yang bisa menembus ekspor ke luar negeri. Karena kami punya lebih 1.500 toko di Filipina,’’ ucap dia.Ia juga meminta para pelaku UMKM untuk segera melengkapi berbagai persyaratan guna bisa masuk Alfamart. Persyaratan ini perlu dilengkapi agar konsumen lebih percaya terhadap produk UMKM yang dijajakan.’’Harus sesuai prosedur, sertifikat halal, PIRT, BPOM dan sebagainya. (Ini juga) tergantung hasil kurasi dari kami dan sesuai persyaratan tidak. Kerja sama dengan pemerintah juga perlu. Kami
welcome,’’ pungkas dia. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kabupaten Pati kesulitan menembus toko berjejaring. Dari sekitar 200 UMKM yang berminat, baru dua UMKM yang bisa menembus Alfamart.
Padahal berdasarkan peraturan di Kabupaten Pati, produk yang dijajakan di toko modern minimal 5 persen dari UMKM Kabupaten Pati. Kondisi itu pun disayangkan.
’’Ada 200 UMKM/IKM yang berminat. Produk mereka belum bisa semuanya. Semoga bisa disebarluaskan. Perda ada 5 persen untuk UMKM. Memang semunya butuh proses dan kerjasama,’’ ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pati Hadi Santoso.
Baca: Kesal Jalan Rusak, Akses Perum Griya Kirana Mas 3 Pati Diportal Warga
Disperindag Kabupaten Pati pun menggelar Pelatihan dan Edukasi Pemenuhan Persyaratan Memasarkan Produk Melalui Toko Swalayan Alfamart di aula setempat, Kamis (16/2/2023).
Diharapkan dari pelatihan itu semakin banyak UMKM di Kabupaten Pati yang bisa menembus toko berjejaring. Dengan demikian, pemasaran UMKM ini menjadi lebih terbantu.
’’Hari ini dari teman-teman mendapatkan pelatihan bagaiamana bisa masuk menjadi mitra Alfamart. Yang lebih penting perizinan, standar, halal agar bisa masuk ke ritel modern,’’ kata Hadi.
Sementara itu, Regional Corcom Manager PT Sumber Alfaria Trijaya, Muhammad Faruq Asrori mengatakan pihaknya siap ikut memberdayakan UMKM Pati.
Ia menyadari baru sedikit UMKM Pati yang masuk retailnya. Menurutnya, itu dikarenakan belum adanya komunikasi yang baik antara UMKM, dinas terkait dan pihaknya.
’’Belum ada komunikasi, Alfamart itu pemberdayaan UMKM. Kita ingin tumbuh bersama. Kami berharap ada UMKM yang bisa menembus ekspor ke luar negeri. Karena kami punya lebih 1.500 toko di Filipina,’’ ucap dia.
Ia juga meminta para pelaku UMKM untuk segera melengkapi berbagai persyaratan guna bisa masuk Alfamart. Persyaratan ini perlu dilengkapi agar konsumen lebih percaya terhadap produk UMKM yang dijajakan.
’’Harus sesuai prosedur, sertifikat halal, PIRT, BPOM dan sebagainya. (Ini juga) tergantung hasil kurasi dari kami dan sesuai persyaratan tidak. Kerja sama dengan pemerintah juga perlu. Kami
welcome,’’ pungkas dia.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi