Itu diungkapkan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya. Namun, ia tidak mengetahui secara pasti jumlah desa yang kebanjiran ini.
’’Masih ada banjir di wilayah Kecamatan Gabus, yakni Desa Kosekan, Banjarsari, dan Mintobasuki serta Kecamatan Sukolilo di Desa Kasiyan,’’ ujar Martinus.
Ia mengatakan kebanyakan desa-desa ini kebanjiran di lahan pertanian. Meski demikian ada beberapa rumah yang masih tergenang.
’’Sebagian besar di areal persawahan. Untuk pemukiman belum ada data jumlah rumah yang pasti,’’ imbuh dia.
Berdasarkan data Kodim 0718/Pati, desa yang terparah tergenang banjir yakni Desa Kasiyan. Di desa ini setidaknya 5 rumah masih tergenang banjir dengan kedalaman sekitar 5 cm hingga 8 cm. Sebanyak 67 rumah lainnya juga terdampak banjir.
Selain pemukiman, 35 hektare lahan pertanian padi juga tergenang banjir dengan kedalaman sekitar 10 cm-100 cm. Sebanyak 20 hektare lahan kosong dan pekarangan juga tergenang air. Jalan alternatif Pati-Kudus juga masih tergenang air dengan ketinggian 10 cm hingga 30 cm.’’Sampai saat ini ketinggian air tetap, tidak ada penurunan (dibanding sehari sebelumnya),’’ ujar Babinsa Desa Kasiyan Serda Ahmad.Diketahui banjir di Kabupaten Pati terjadi sejak akhir Desember 2022 lalu. Saat itu puluhan desa di 12 kecamatan kebanjiran. Banjir beransur surut setelah satu bulan berselang.Pekan lalu, banjir di sejumlah desa mengalami kenaikan. Kenaikan banjir ini lantaran intensitas hujan meninggi sejak awal pekan lalu. Reporter: Umar HanafiEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Pati – Sejumlah desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, masih tergenang banjir hingga Kamis (23/2/2023). Desa-desa itu tersebar di beberapa kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Pati, Sukolilo, dan Gabus.
Itu diungkapkan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya. Namun, ia tidak mengetahui secara pasti jumlah desa yang kebanjiran ini.
’’Masih ada banjir di wilayah Kecamatan Gabus, yakni Desa Kosekan, Banjarsari, dan Mintobasuki serta Kecamatan Sukolilo di Desa Kasiyan,’’ ujar Martinus.
Baca: Minim Penerangan, Jalan Alternatif Pati-Rembang Dikeluhkan
Ia mengatakan kebanyakan desa-desa ini kebanjiran di lahan pertanian. Meski demikian ada beberapa rumah yang masih tergenang.
’’Sebagian besar di areal persawahan. Untuk pemukiman belum ada data jumlah rumah yang pasti,’’ imbuh dia.
Berdasarkan data Kodim 0718/Pati, desa yang terparah tergenang banjir yakni Desa Kasiyan. Di desa ini setidaknya 5 rumah masih tergenang banjir dengan kedalaman sekitar 5 cm hingga 8 cm. Sebanyak 67 rumah lainnya juga terdampak banjir.
Selain pemukiman, 35 hektare lahan pertanian padi juga tergenang banjir dengan kedalaman sekitar 10 cm-100 cm. Sebanyak 20 hektare lahan kosong dan pekarangan juga tergenang air. Jalan alternatif Pati-Kudus juga masih tergenang air dengan ketinggian 10 cm hingga 30 cm.
’’Sampai saat ini ketinggian air tetap, tidak ada penurunan (dibanding sehari sebelumnya),’’ ujar Babinsa Desa Kasiyan Serda Ahmad.
Diketahui banjir di Kabupaten Pati terjadi sejak akhir Desember 2022 lalu. Saat itu puluhan desa di 12 kecamatan kebanjiran. Banjir beransur surut setelah satu bulan berselang.
Pekan lalu, banjir di sejumlah desa mengalami kenaikan. Kenaikan banjir ini lantaran intensitas hujan meninggi sejak awal pekan lalu.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi