Rabu, 19 November 2025


City Walk Sunan Kudus yang kini tengah dibangun itu diklaim mengusung konsep jalur pedestrian yang ramah bagi pejalan kaki dan disabilitas.

Kasi Tata Bangunan Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus Muhammad Riza mengatakan, jika city walk di Kudus belum bisa jika dibandingkan dengan city walk di Malioboro.

"Kalau berharap seperti city walk di Malioboro saya rasa belum. Kalau di Malioboro itu sentra pertokoannya dari dulu memang sudah tertata rapi. Kalau city walk di Kudus itu perencanaannya hanya untuk pejalan kaki dan malamnya untuk PKL," katanya, Selasa (6/10/2020).

[gallery columns="1" size="publisher-lg" bgs_gallery_type="slider" ids="196878,196879,196880,196881,196882"]

Meski demikian menurut dia, nantinya di sepanjang city walk terdapat fasilitas yang mengangkat kearifan lokal Kudus. Hal itu dipilih lantaran letak city walk yang melintasi bangunan bersejarah Rumah Kembar Niti Semito. "Di city walk-nya nanti ada gebyog, joglo-joglo, tempat duduk, dan jalur disabilitas," jelasnya.

Selain itu, di sepanjang city walk juga bakal dihias dengan pohon tabebuya dengan empat warna. Yakni pink, kuning, putih, dan merah.
Selain itu, di sepanjang city walk juga bakal dihias dengan pohon tabebuya dengan empat warna. Yakni pink, kuning, putih, dan merah.Setelah jadi, city walk di siang hari dapat memanjakan pejalan kaki. Malam harinya masyarakat Kudus disajikan deretan suguhan kuliner di sepanjang Jalan Sunan Kudus.Untuk kantong parkir di sepanjang city walk, di pagi hari masyarakat dapat parkir di sisi sebelah selatan dan utara. Sedangkan malam harinya, karena sisi utara digunakan PKL untuk berjualan, masyarakat dapat parkir di sisi sebelah selatan.Seperti diketahui, city walk di Kudus nantinya memiliki panjang 562 meter mulai dari Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus sampai ke Sungai Gelis. Untuk lantainya akan menggunakan granit berukuran 30x30 sentimeter dengan ketebalan dua sentimeter. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler