Hati-Hati Saat Melintas, Jalan Lingkar Tanjungkarang Sampai Ngembal Kulon Retak dan Berlubang
Vega Ma'arijil Ula
Senin, 9 November 2020 12:23:41
Pantauan
MURIANEWS di lapangan, kerusakan jalan ini dimulai dari sebelah timur SPBU Desa Tanjungkarang. Bahkan ruas jalan yang terlihat baru diaspal juga mulai mengalami keretakan.
Berlanjut di sebelah timur Pasar Hewan, Mejobo, juga terdapat ruas jalan yang berlubang dan retak. Ruas jalan yang retak itu membentuk huruf "K" dengan kedalaman sekirar 5 sentimeter.
Danu, salah seorang warga yang kebetulan melintas di area Pasar Hewan itu mengatakan di sepanjang ruas jalan lingkar Tanjungkarang sampai Ngembal Kulon memang ada beberapa titik yang retak dan berlubang.
"Ya bisa dilihat seperti ini pada mengelupas dan berlubang. Tapi kalau yang paling parah di ruas sebelah selatan ini yang arah menuju Semarang. Lebih banyak yang bolong," katanya, sambil menunjuk ruas jalan, Senin (09/11/2020).
MURIANEWS juga mencoba melakukan pengecekan di ruas jalan sisi selatan yang biasa dilewati kendaraan yang menuju ke Semarang. Tepat di Jalan Lingkar Timur, Desa Gulang, RT I, RW VI terdapat ruas jalan yang mengelupas. Lubang itu cukup dalam. Sekitar tujuh sentimeter.
[caption id="attachment_200018" align="aligncenter" width="880"]

Pengendara mehindari jalan beton berlubang di Jalan Jalan Lingkar sepanjang Desa Tanjungkarang hingga Desa Ngembal. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
Salah seorang warga yang tengah mengumpulkan rosok di sekitar ruas jalan yang berlubang, Giri mengatakan daerah paling parah memang sisi selatan.
"Kalau lubang dan retak-retak banyak. Terutama yang sisi selatan ini arah ke Semarang pada berlubang," terangnya.
Selain itu, tepat di depan Stikes Cendekia Utama, juga terdapat ruas jalan yang mengelupas. Tepat di tengah-tengah beton.
Selain itu, tepat di depan Stikes Cendekia Utama, juga terdapat ruas jalan yang mengelupas. Tepat di tengah-tengah beton.Salah seorang supir truk, Rudi asal Probolinggo yang tengah memperbaiki truk menyampaikan ruas jalan yang rusak terdapat di sisi selatan arah Semarang."Saya mau ke Tuban. Kalau jalan yang rusak ya ini yang mau ke Semarang ini pada berlubang," terangnya.Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus Harry Wibowo saat dihubungi via sambungan telepon mengatakan jika sepanjang Jalan lingkar Desa Tanjungkarang, Mejobo hingga Ngembal Kulon merupakan jalan nasional yang kebijakannya ada di pemerintah pusat."Kalau jalan lingkar Desa Tanjungkarang, Mejobo sampai Ngembal itu merupakan jalan nasional yang kewenangannya langsung dari pusat. Bukan dari kami," jelasnya, Senin (09/11/2020).Lebih lanjut, Harry mengatakan untuk kebijakan penambalan atau hal lainnya langsung dari pusat. "Kami tidak bisa menindaklanjuti karena itu kewenangan pusat bukan kewenangan Dinas PUPR Kudus," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Kudus - Ruas jalan lingkar Kudus, mulai Desa Tanjungkarang sampai Ngembal Kulon terlihat berlubang dan retak-retak. Kondisi ini cukup membahayakan bagi pengendara roda dua, khususnya saat malam hari.
Pantauan
MURIANEWS di lapangan, kerusakan jalan ini dimulai dari sebelah timur SPBU Desa Tanjungkarang. Bahkan ruas jalan yang terlihat baru diaspal juga mulai mengalami keretakan.
Berlanjut di sebelah timur Pasar Hewan, Mejobo, juga terdapat ruas jalan yang berlubang dan retak. Ruas jalan yang retak itu membentuk huruf "K" dengan kedalaman sekirar 5 sentimeter.
Danu, salah seorang warga yang kebetulan melintas di area Pasar Hewan itu mengatakan di sepanjang ruas jalan lingkar Tanjungkarang sampai Ngembal Kulon memang ada beberapa titik yang retak dan berlubang.
"Ya bisa dilihat seperti ini pada mengelupas dan berlubang. Tapi kalau yang paling parah di ruas sebelah selatan ini yang arah menuju Semarang. Lebih banyak yang bolong," katanya, sambil menunjuk ruas jalan, Senin (09/11/2020).
MURIANEWS juga mencoba melakukan pengecekan di ruas jalan sisi selatan yang biasa dilewati kendaraan yang menuju ke Semarang. Tepat di Jalan Lingkar Timur, Desa Gulang, RT I, RW VI terdapat ruas jalan yang mengelupas. Lubang itu cukup dalam. Sekitar tujuh sentimeter.
[caption id="attachment_200018" align="aligncenter" width="880"]

Pengendara mehindari jalan beton berlubang di Jalan Jalan Lingkar sepanjang Desa Tanjungkarang hingga Desa Ngembal. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
Salah seorang warga yang tengah mengumpulkan rosok di sekitar ruas jalan yang berlubang, Giri mengatakan daerah paling parah memang sisi selatan.
"Kalau lubang dan retak-retak banyak. Terutama yang sisi selatan ini arah ke Semarang pada berlubang," terangnya.
Selain itu, tepat di depan Stikes Cendekia Utama, juga terdapat ruas jalan yang mengelupas. Tepat di tengah-tengah beton.
Salah seorang supir truk, Rudi asal Probolinggo yang tengah memperbaiki truk menyampaikan ruas jalan yang rusak terdapat di sisi selatan arah Semarang.
"Saya mau ke Tuban. Kalau jalan yang rusak ya ini yang mau ke Semarang ini pada berlubang," terangnya.
Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus Harry Wibowo saat dihubungi via sambungan telepon mengatakan jika sepanjang Jalan lingkar Desa Tanjungkarang, Mejobo hingga Ngembal Kulon merupakan jalan nasional yang kebijakannya ada di pemerintah pusat.
"Kalau jalan lingkar Desa Tanjungkarang, Mejobo sampai Ngembal itu merupakan jalan nasional yang kewenangannya langsung dari pusat. Bukan dari kami," jelasnya, Senin (09/11/2020).
Lebih lanjut, Harry mengatakan untuk kebijakan penambalan atau hal lainnya langsung dari pusat. "Kami tidak bisa menindaklanjuti karena itu kewenangan pusat bukan kewenangan Dinas PUPR Kudus," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha