Anak Usia Dua Tahun Rentan Stunting, Emak-Emak Harus Perhatikan Dua Hal Ini
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 11 November 2020 12:30:51
Menurut Kamal, dua faktor tersebut yakni kurangnya nutrisi yang seimbang akibat kelirunya pola asuh. Serta pola makan yang tidak baik.
"Dua hal itu menjadi faktor utama stunting. Kalau pola asuh tidak tepat, anak biasanya susah makan dan itu menganggu pertumbuhan balita. Atau bisa juga pola asuh sudah baik tetapi pola makan anak yang salah karena lebih memilih
junk food itu juga bisa menjadi penyebab stunting," katanya, Rabu (11/11/2020).
[caption id="attachment_200257" align="aligncenter" width="880"]

Kamal Agus Efendi, Kepala Puskesmas Ngembal Kulon. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
Lebih lanjut, menurut Kamal usia balita paling berisiko terkena stunting ada di usia dua tahun. Sebab, di usia tersebut merupakan usia efektif untuk tumbuh.
Ditanya soal antisipasi stunting, pihaknya mengaku sudah memberikan sosialisasi. Meliputi tutorial cara memasak yang sehat, mengemas jajan yang menarik, dan memberikan tambahan vitamin.
Ditanya soal antisipasi stunting, pihaknya mengaku sudah memberikan sosialisasi. Meliputi tutorial cara memasak yang sehat, mengemas jajan yang menarik, dan memberikan tambahan vitamin."Kami beri edukasi cara memasak yang benar agar nutrisi yang terkandung tidak hilang. Selain itu dari kami ada infak satu orang satu telur yang kami bagikan ke balita yang berisiko stunting ke rumah-rumah warga secara
door to door," ujar dia.Kamal berharap ada pola asuh yang benar dari orang tua. "Pola asuh yang benar dan efektif itu bisa menekan angka stunting," harapnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Kudus - Stunting atau terhambatnya proses pertumbuhan akibat kurang gizi setidaknya disebabkan oleh dua faktor utama. Hal itu disampaikan oleh Kepala Puskesmas Ngembal Kulon Kudus Kamal Agus Efendi.
Menurut Kamal, dua faktor tersebut yakni kurangnya nutrisi yang seimbang akibat kelirunya pola asuh. Serta pola makan yang tidak baik.
"Dua hal itu menjadi faktor utama stunting. Kalau pola asuh tidak tepat, anak biasanya susah makan dan itu menganggu pertumbuhan balita. Atau bisa juga pola asuh sudah baik tetapi pola makan anak yang salah karena lebih memilih
junk food itu juga bisa menjadi penyebab stunting," katanya, Rabu (11/11/2020).
[caption id="attachment_200257" align="aligncenter" width="880"]

Kamal Agus Efendi, Kepala Puskesmas Ngembal Kulon. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
Lebih lanjut, menurut Kamal usia balita paling berisiko terkena stunting ada di usia dua tahun. Sebab, di usia tersebut merupakan usia efektif untuk tumbuh.
Ditanya soal antisipasi stunting, pihaknya mengaku sudah memberikan sosialisasi. Meliputi tutorial cara memasak yang sehat, mengemas jajan yang menarik, dan memberikan tambahan vitamin.
"Kami beri edukasi cara memasak yang benar agar nutrisi yang terkandung tidak hilang. Selain itu dari kami ada infak satu orang satu telur yang kami bagikan ke balita yang berisiko stunting ke rumah-rumah warga secara
door to door," ujar dia.
Kamal berharap ada pola asuh yang benar dari orang tua. "Pola asuh yang benar dan efektif itu bisa menekan angka stunting," harapnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha