Praktisi kesehatan dr Wahyu Wijanarko menjelaskan alasannya di Live Talkshow Ubah Laku di Era Baru edisi kelima yang diselenggarakan
, Jumat (13/11/2020) malam.
Menurut dr Wahyu Wijanarko, Covid-19 mampu bertahan selama delapan jam di kulit.
"Ketika keringat masuk ke bola mata, ini bisa berbahaya. Memang tidak selalu ketika keringat masuk mata jadi covid. Tetapi hal seperti ini bisa menjadi celah," katanya.
Dokter Wahyu Wijanarko. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
Menurut dia hal seperti ini menjadi tantangan pesepeda. "Tetap harus mengutamakan keselamatan. Karena kalau keringat dari kulit masuk ke mata bisa berisiko. Bisa diantisipasi dengan membawa tisu," sambungnya.
Lebih lanjut, ketika tidak membawa tisu, agar keringat tak masuk ke mata bisa dicegah dengan memakai topi. Sehingga ketika keringat turun, tidak langsung masuk ke mata."Bisa diminimalisir dengan memakai topi. Biasanya pesepeda kan pakai topi terus baru pakai helm. Nah topi itu membantu supaya keringat tidak masuk mata. Atau bisa dengan menyeka keringat tapi menjauhi area mata," terangnya.Menurutnya ada langkah paling aman ketika hendak menyeka keringat. "Kalau mau paling aman sebenarnya bisa berhenti di tempat cuci tangan yang tersedia sabunnya juga," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Kudus - Saat sedang bersepeda tentu kita mengalami berkeringat. Tetapi perlu diketahui saat menyeka keringat usahakan tidak sampai masuk ke mata.
Praktisi kesehatan dr Wahyu Wijanarko menjelaskan alasannya di Live Talkshow Ubah Laku di Era Baru edisi kelima yang diselenggarakan
MURIANEWS, Jumat (13/11/2020) malam.
Menurut dr Wahyu Wijanarko, Covid-19 mampu bertahan selama delapan jam di kulit.
"Ketika keringat masuk ke bola mata, ini bisa berbahaya. Memang tidak selalu ketika keringat masuk mata jadi covid. Tetapi hal seperti ini bisa menjadi celah," katanya.
[caption id="attachment_200502" align="aligncenter" width="880"]

Dokter Wahyu Wijanarko. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
Menurut dia hal seperti ini menjadi tantangan pesepeda. "Tetap harus mengutamakan keselamatan. Karena kalau keringat dari kulit masuk ke mata bisa berisiko. Bisa diantisipasi dengan membawa tisu," sambungnya.
Lebih lanjut, ketika tidak membawa tisu, agar keringat tak masuk ke mata bisa dicegah dengan memakai topi. Sehingga ketika keringat turun, tidak langsung masuk ke mata.
"Bisa diminimalisir dengan memakai topi. Biasanya pesepeda kan pakai topi terus baru pakai helm. Nah topi itu membantu supaya keringat tidak masuk mata. Atau bisa dengan menyeka keringat tapi menjauhi area mata," terangnya.
Menurutnya ada langkah paling aman ketika hendak menyeka keringat. "Kalau mau paling aman sebenarnya bisa berhenti di tempat cuci tangan yang tersedia sabunnya juga," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha