Sempat Alami Pro dan Kontra saat Dibentuk, Wisata Cengkir Manis Kudus Kini Jadi Destinasi Favorit
Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 17 November 2020 21:22:58
Namun, kini wisata Cengkir Manis jadi tujuan wisata favorit baru-baru ini. Hal itu disampaikan saat Live Talkshow Ubah Laku di Era Baru edisi keenam, Selasa (17/11/2020).
Dua narasumber dihadirkan di talkshow tersebut adalah Kepala Desa Tanjungrejo, Christian Rahadiyanto dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan. Acara juga dipandu langsung oleh Pemimpin Redaksi MURIANEWA, Deka Hendratmanto.
Kepala Desa Tanjungrejo, Christian Rahadiyanto menyampaikan awal mula pembentukan tempat wisata Cengkir Manis sempat mengalami pro dan kontra.
"Kalau pertentangan saat akan membangun Cengkir Manis tidak ada. Kalau pro dan kontra ada. Pesimistis dari masyarakat juga ada. Apakah nanti bisa jadi atau tidak. Tapi saya beri masukan tidak perlu ragu. Dan akhirnya bisa terwujud Cengkir Manis ini," katanya.
Lebih lanjut, Christian mengaku awalnya juga belum memiliki konsep. Namun, pada akhirnya konsep alam dipilih. Itu karena selaras dengan geografis Desa Tanjungrejo.
Pihaknya juga menjelaskan makna dibalik Cengkir Manis. Menurut dia, dahulu di sepanjang sungai yang dialiri air dari Bendungan Logung banyak tumbuh Cengkir.
"Menurut sesepuh, di sepanjang sungai yang dialiri Bendungan Logung banyak tanaman Cengkir. Semacam pohon kelapa kecil. Dulu kalau orang mau ke hutan dan kehabisan air biasanya minum Cengkir dan rasanya manis. Makanya kami beri nama Cengkir Manis," ujar dia.
Dia menambahkan, saat ini Cengkir Manis memiliki objek wisata river tubing, kano, dan flying fox. "Akhirnya ada river tubing, kano, dan flying fox. Saat ini sedang kami pikirkan pembuatan taman bermain anak," sambungnya.
Dari perjalanan yang panjang itu, menurut Christian masyarakat akhirnya mendukung."Masyarakat sangat mendukung. Bisa dilihat wisata Cengkir Manis ini terbentuk karena swadaya masyarakat," imbuhnya.Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Tanjungrejo."Apa yang dilakukan Desa Tanjungrejo itu luar biasa. Kalau desa mampu silahkan dilakukan. Sehingga kita itu tidak hanya bergantung pada investor," jelasnya.Lebih lanjut, menurut dia dengan adanya potensi lokal dapat menimbulkan kunjungan."Ketika ada kunjungan, di situ kan ada kebutuhan. Ketika ada kebutuhan, sarpras bakal tersedia dan tumbuh. Ketika sarpras tumbuh, ekonomi akan berkembang," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Kudus - Wisata Cengkir Manis di Desa Tanjungrejo, Jekulo, Kudus sempat mengalami pro dan kontra saat akan dibuat di 2019 lalu. Warga sekitar bahkan sempat pesimistis.
Namun, kini wisata Cengkir Manis jadi tujuan wisata favorit baru-baru ini. Hal itu disampaikan saat Live Talkshow Ubah Laku di Era Baru edisi keenam, Selasa (17/11/2020).
Dua narasumber dihadirkan di talkshow tersebut adalah Kepala Desa Tanjungrejo, Christian Rahadiyanto dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan. Acara juga dipandu langsung oleh Pemimpin Redaksi MURIANEWA, Deka Hendratmanto.
Kepala Desa Tanjungrejo, Christian Rahadiyanto menyampaikan awal mula pembentukan tempat wisata Cengkir Manis sempat mengalami pro dan kontra.
"Kalau pertentangan saat akan membangun Cengkir Manis tidak ada. Kalau pro dan kontra ada. Pesimistis dari masyarakat juga ada. Apakah nanti bisa jadi atau tidak. Tapi saya beri masukan tidak perlu ragu. Dan akhirnya bisa terwujud Cengkir Manis ini," katanya.
Lebih lanjut, Christian mengaku awalnya juga belum memiliki konsep. Namun, pada akhirnya konsep alam dipilih. Itu karena selaras dengan geografis Desa Tanjungrejo.
Pihaknya juga menjelaskan makna dibalik Cengkir Manis. Menurut dia, dahulu di sepanjang sungai yang dialiri air dari Bendungan Logung banyak tumbuh Cengkir.
"Menurut sesepuh, di sepanjang sungai yang dialiri Bendungan Logung banyak tanaman Cengkir. Semacam pohon kelapa kecil. Dulu kalau orang mau ke hutan dan kehabisan air biasanya minum Cengkir dan rasanya manis. Makanya kami beri nama Cengkir Manis," ujar dia.
Dia menambahkan, saat ini Cengkir Manis memiliki objek wisata river tubing, kano, dan flying fox. "Akhirnya ada river tubing, kano, dan flying fox. Saat ini sedang kami pikirkan pembuatan taman bermain anak," sambungnya.
Dari perjalanan yang panjang itu, menurut Christian masyarakat akhirnya mendukung.
"Masyarakat sangat mendukung. Bisa dilihat wisata Cengkir Manis ini terbentuk karena swadaya masyarakat," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Tanjungrejo.
"Apa yang dilakukan Desa Tanjungrejo itu luar biasa. Kalau desa mampu silahkan dilakukan. Sehingga kita itu tidak hanya bergantung pada investor," jelasnya.
Lebih lanjut, menurut dia dengan adanya potensi lokal dapat menimbulkan kunjungan.
"Ketika ada kunjungan, di situ kan ada kebutuhan. Ketika ada kebutuhan, sarpras bakal tersedia dan tumbuh. Ketika sarpras tumbuh, ekonomi akan berkembang," imbuhnya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Supriyadi