Pilih River Tubing Ketimbang Rafting untuk Wisata Cengkir Manis, Ini Alasan Kades Tanjungrejo
Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 17 November 2020 21:43:40
Menurut Christian, pihaknya lebih memilih
river tubing lantaran mengedepankan wisata dengan konsep kembali ke alam.
"Kami justru berfikirnya tidak mengikuti arus wisata modern. Tapi kami lihat orang suatu saat pasti akan kembali memilih wisata dengan konsep alami," katanya, Selasa (17/11/2020).
Lebih lanjut, untuk
river tubing dipilih karena memanfaatkan rilisan air yang berasal dari Bendungan Logung. Tak hanya itu, debit air rilisan itu hanya 2,5 sampai 3 meter kubik. Parameter itu diklaim terlalu kecil untuk digunakan sebagai wisata rafting.
"Untuk
river tubing kami kan pakai air rilisan Bendungan Logung yang sebenarnya untuk irigasi pertanian. Kalau parameter airnya 2,5 sampai tiga meter kubik itu kurang kenceng airnya kalau untuk
rafting," jelas dia.
Ditanya soal protokol kesehatan, Christian mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. "Kami sudah koordinasi dengan Disbudpar Kudus dan kami juga minta penyuluhan terkait protokol kesehatan," ujarnya.
Dia menambahkan, setiap lima sampai sepuluh menit petugas di area Wisata Cengkir Manis memberikan sosialisasi untuk memakai masker.
Dia menambahkan, setiap lima sampai sepuluh menit petugas di area Wisata Cengkir Manis memberikan sosialisasi untuk memakai masker."Petugas kami setiap lima sampai sepuluh menit selalu mengingatkan agar pengunjung memakai masker. Dan untuk saat ini karena pandemi, untuk kunjungan sementara kami buka di Sabtu dan Minggu saja. Untuk pengunjung 1.000 sampai 1.500 orang," imbuhnya.Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi."Kami terus sosialisasi terkait protokol kesehatan. Kami juga sampaikan terkait bersih, sehat, aman, dan melestarikan alam yang kami sampaikan ke pelaku wisata. Harapannya mereka bisa tahu dan mempraktikkan di tempat wisata," harapannya. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Supriyadi
MURIANEWS, Kudus - Kepala Desa Tanjungrejo Christian Rahadiyanto lebih memilih menyediakan river tubing ketimbang rafting. Dia membeberkan alasannya saat live talkshow yang digelar MURIANEWS, dengan tema geliat wisata di tengah pandemi, Selasa (17/11/2020) malam.
Menurut Christian, pihaknya lebih memilih river tubing lantaran mengedepankan wisata dengan konsep kembali ke alam.
"Kami justru berfikirnya tidak mengikuti arus wisata modern. Tapi kami lihat orang suatu saat pasti akan kembali memilih wisata dengan konsep alami," katanya, Selasa (17/11/2020).
Lebih lanjut, untuk river tubing dipilih karena memanfaatkan rilisan air yang berasal dari Bendungan Logung. Tak hanya itu, debit air rilisan itu hanya 2,5 sampai 3 meter kubik. Parameter itu diklaim terlalu kecil untuk digunakan sebagai wisata rafting.
"Untuk river tubing kami kan pakai air rilisan Bendungan Logung yang sebenarnya untuk irigasi pertanian. Kalau parameter airnya 2,5 sampai tiga meter kubik itu kurang kenceng airnya kalau untuk rafting," jelas dia.
Ditanya soal protokol kesehatan, Christian mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. "Kami sudah koordinasi dengan Disbudpar Kudus dan kami juga minta penyuluhan terkait protokol kesehatan," ujarnya.
Dia menambahkan, setiap lima sampai sepuluh menit petugas di area Wisata Cengkir Manis memberikan sosialisasi untuk memakai masker.
"Petugas kami setiap lima sampai sepuluh menit selalu mengingatkan agar pengunjung memakai masker. Dan untuk saat ini karena pandemi, untuk kunjungan sementara kami buka di Sabtu dan Minggu saja. Untuk pengunjung 1.000 sampai 1.500 orang," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi.
"Kami terus sosialisasi terkait protokol kesehatan. Kami juga sampaikan terkait bersih, sehat, aman, dan melestarikan alam yang kami sampaikan ke pelaku wisata. Harapannya mereka bisa tahu dan mempraktikkan di tempat wisata," harapannya.
Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Supriyadi