Kamis, 20 November 2025


Menurut Kepala Puskesmas Ngembal Kulon Kamal Agus Efendi, fogging tidak membuat jentik-jentik nyamuk mati. Fogging hanya membuat nyamuk pingsan. Sehingga penggunaan fogging menurutnya kurang efektif.

"Kami berusaha mengubah mindset masyarakat bahwa fogging itu sebenarnya hanya membuat nyamuk pingsan. Bukan membunuh. Sehingga tidak efektif," kata Kamal, Rabu (18/11/2020).

Dia menambahkan, kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara mengubur, menutup, dan menguras tempat penampungan atau genangan air dirasa lebih efektif.

"Kegiatan PSN inilah yang kami gencarkan sehingga masyarakat tidak berpikir sedikit-sedikit fogging," ujar dia.

Lebih lanjut, Kamal tidak bisa melarang apabila ada desa di wilayah kerja Puskesmas Ngembal Kulon yang memang lebih memilih fogging. Namun, menurut dia harus dipahami zat apa yang dipakai.

"Penggunaan fogging juga harus dipahami zat apa yang dipakai, dosisnya juga. Karena kalau zat atau obat yang digunakan tidak sesuai, fogging juga memiliki dampak membunuh hewan di sekitar seperti burung," sambungnya.Kamal menyampaikan ada beberapa ciri-ciri yang dapat diketahui apabila seorang terjangkit demam berdarah."Gejalanya itu panasnya tinggi, demam, lesu, pusing, mual, muncul bintik merah di kulit. Kemudian bisa terjadi pendarahan di hidung dan mulut. Kalau terjadi gejala itu segera dilarikan ke rumah sakit," terang dia.Menurut Kamal penyebab seseorang meninggal karena DBD lantaran keterlambatan tahu adanya gejala-gejala tersebut.Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler